xmlns= http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9. Sitemap: http://example.com/sitemap_location.xml IBNUSALIMA: ZUHUD bersama ILMU

Senin, 29 Juli 2013

ZUHUD bersama ILMU

www.arrahmah.comSearch Engine

Segala puji milik ALLAH azza wa jalla,yang dengan ke maha agunganNYA telah memberikan anugrah berupa ketaqwaan dan ketundukan.dan IA pulalah yang menetapkan jalan-jalan bagi siapa saja yang mau mengambil pelajaran untuk mengharapkan ke ridhoanNYA,serta kembali kepadaNYA dengan ampunan,rahmat,serta surgaNYA.
Zuhud adalah merupakan satu jalan dimana seseorang bisa mencapai ketinggian derajat di sisiNYA.karena dalam sikap zuhud ini terkumpul berbagai sifat yang terpuji,baik yang di kehendaki olehnYA,maupun oleh makhluk hidup.namun perlu di ketahui bahwasanya sikap zuhud ini pun perlu kiranya di pelajari dan di pahami melalui kacamata ilmu yang benar.karena jika tidak maka hanya menimbulkan kesia-siaan belaka,berujung kepada penyesalan dan kehinaan.karena ALLAH s.w.t telah memberikan jalan dan petunjukNYA melalui kalamNYA(al-qur’an)dan sunnah rasunNYA Muhammad s.a.w.karena beliau s.a.w lah yang paling zuhud,wara dan sempurna imannya.beliau sa.w. bersabda:”sesungguhnya ulama adalah para pewaris para nabi.sesungguhnya para nabi  tidak mewariskan dinar dan dirham.tetapi mereka mewariskan ilmu.dan barang siapa yang meraihnya,maka ia akan mendapatkan keberuntungan yang besar.”(Thirmidzi-Abu Daud.dari shahabat Abu Darda r.a).

BARANG SIAPA YANG DI JAUHKAN DARI NERAKA DAN DI MASUKKAN KE DALAM SURGA SUNGGUH DIA MEMPEROLEH KEMENANGAN. KEHIDUPAN DUNIA INI HANYALAH  SESUATU YANG MEMPERDAYA.(Q.S.Ali-Imran 185.)

JIKA DUNIA ITU BERNILAI DI SISI ALLAH SENILAI SAYAP NYAMUK,NISCAYA DIA TIDAK AKAN MEMBERI MINUM KEPADA ORANG KAFIR,MESKI SETEGUK  AIR DI DUNiA.”(Thirmidzi/dari shahabat Sahl bin As-Saidiyr r.a).)
Zuhud terambil dari bahasa arab:zahuda-yazhudu-zuhdaan yang berarti meninggalkan/tiada keinginan(kepada sesuatu).dan dalam hal ini rasulullah s.a.w bersabda,dari shahabat Abi’Abbas Sahl ibnu Sa’id As-Sa’adi r.a ia berkata:”ya rasulullah ajarkan aku sesuatu amalan yang jika aku mengamalkannya maka ALLAH mencintaiku dan juga manusia?”zuhudlah di dunia,niscaya ALLAH akan mencintaimu.zuhudlah kepada apa-apa yang ada pada manusia,niscaya manusia akan mencintaimu.” (Ibnu Majjah/hadits hasan).dan sabda beliau sa..w lainnya:”jadilah kamu seperti yang asing atau  musafir di muka bumi ini/berkata ibnu umar;’jika pada waktu pagi janganlah menunggu datang waktu sore.dan jika pasa waktu sore janganlah menunggu waktu pagi[untuk menunda-nunda sesuatu,penulis] ”.(Bukhari.dari shahabat Ibnu Umar r.a).namun perlu di ketahui bahwasanya dalam kata ataupun perbuatan dan sifat zuhud ini terdapat jera-jerat syaithan dan hawa nafsu yang memperdayakan,sehingga dalam pelaksanaan di kehidupan akan mengakibatkan kerancuan dan kesalah pahaman.sebagaimana yang di sebutkan dalam hadits tentang 3 orang yang bertanya tentang amalan rasulullha s.a.w, Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. : tiga orang laki-laki berkunjung ke rumah istri-istri Nabi Saw menanyakan bagaimana (kualitas) Nabi Saw beribadah kepada Allah. ketika mereka diberitahu perihal itu, mereka merasa ibadah yang selama ini mereka lakukan sangat tidak memadai dan berkata, "begitu jauhnya kita dari Nabi Saw yang dosa masa lampau dan masa depannya telah diampuni Allah". lalu salah seorang dari mereka berkata, "aku akan mengerjakan shalat sepanjang malam". yang lain berkata, "aku akan berpuasa sepanjang tahun". dan yang lainnya lagi berkata, "aku tidak akan menikah seumur hidupku".
Rasulullah Saw menemui mereka dan berkata, "apakah kalian orang-orang yang berkata ini dan itu? demi Allah, aku lebih tunduk dan takut kepada Allah daripada kalian. tetapi aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan menikahi perempuan. maka barang siapa yang membenci sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku".(Bukhari).
dari hadits di atas di ketahui bahwasanya menapaki jalan zuhud tidaklah di dapat dengan penyiksaan diri,ataupun pemaksaan dan memberatkan diri untuk selalu beribadah,sehingga hak atas tubuh terlebih orang lain(istri,anak dan keluarga) terabaikan dan terdzalimi.sebagaimana yang di sabdakan rasulullah s.a.w dalam hadits Abu Juhaifah r.a yang menyatakan:”Nabi s..w. mempersaudarakan antara Salman dan Abud Darda’. Suatu ketika Salman berziarah ke rumah Abud Darda’, ia melihat Ummud Darda’ –istri Abud Darda’-, memakai pakaian yang telah lusuh/usang. Maka Salman berkata kepadanya: “Ada apa denganmu?” Ummud Darda’ menjawab: “Saudaramu Abud Darda’ tidak berhajat dengan apa yang ada di dunia ini.”
Datanglah Abud Darda’, lalu dibuatkan makanan untuknya.
Salman berkata pada Abud Darda’: “Makanlah.”
“Aku sedang puasa,” jawab Abud Darda’ .
“Aku tidak akan makan makanan ini sampai engkau mau makan,” sergah Salman.
Pada akhirnya Abud Darda’ membatalkan puasanya lalu menyantap hidangan yang telah disiapkan bersama Salman. Malam itu Salman menginap di kediaman Abud Darda’. Ketika Abud Darda’ hendak bangkit untuk shalat (di awal) malam, Salman mencegahnya: “Tidurlah dulu,” katanya.
Abud Darda’ pun tidur, namun tak berapa lama ia bangkit lagi untuk mengerjakan shalat. Kembali Salman mencegahnya: “Tidurlah kembali,” ucapnya.
Ketika datang akhir malam, Salman berkata membangunkan Abud Darda’: “Bangunlah sekarang”. Keduanya lalu menunaikan shalat malam. Setelahnya Salman menasihati saudaranya: “Sesungguhnya Rabbmu memiliki hak terhadapmu. Jiwamu pun punya hak terhadapmu sebagaimana istrimu memiliki hak terhadapmu, maka tunaikanlah hak dari setiap yang memiliki hak.”
Abud Darda’ mendatangi Nabi s.a.w  lalu menceritakan hal tersebut kepada beliau, maka Nabi s.a.w. menanggapinya dengan ucapan beliau: “Benar apa yang dikatakan Salman tersebut.
”(Bukhari)
Dalam warna lainnya perihal zuhud ini juga haruslah di ketahui bahwasanya didalamnya terdapat kaidah-kaidah ataupun aturan tidak mentelantarkan hak orang lain(keluarga,anak,istri)dengan tidak mencari nafkah bagi mereka.dan serta menghalalkan apa yang di haramkan oleh ALLAH azza wa jalla dan rasulNYA s.a.w.sebagaimana yang di sabdakan rasulullah s.a.w,dalam sabda yang panjang :”......kemudian di sebutkan seorang yang berada dalam perjalanan yang jauh,yang rambutnya kusut masai.kemudian ia berdoa dan mengangkat tangannya;’ya..rabb,ya rabb,sementara makanannya dari yang haram,minumannya dari yang haram,pakaiannya dari yang haram.dan di puaskan dari sesuatu yang haram.maka bagaimanakah doanya akan terkabul?:”(Muslim/dari shahabat Abu Hurairah r.a).di sini ada pengecualian terhadap mereka orang-orang yang terikat kepada jihad di jalan ALLAH azza wa jalla.seperti para mubaligh,mujahid dll.karena mereka tidak dapat ataupun tidak sempat untuk mencari nafkah.sebagaimana yang IA s.w.t firmankan:” :”(apa yang kamu infakkan)adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang(usahanya karena jihad)di jalan ALLAH.sehingga dia tidak dapat berusaha di bumi.(orang lain) yang tidak tahu menyangka bahwa mereka adalah  orang-orang kaya,karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta).engkau(muhammad)mengenal mereka dari ciri-cirinya,mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain.apapun harta yang baik kamu infakkan,sungguh ALLAH maha mengetahui.”(Q.S .Al-Baqaroh 273).Dalam perihal ini kita bisa melihat dan berkaca diri dari kehidupan rasulullah s.a.w yang memang hanya mengabdi kepada ALLAH azza wa jalla.sampai ketika beliau menjelang wafat,di rumah beliau hanya tersisa tikar yang lusuh juga menahan diri dari lapar.sebagai mana yang di riwayatkan Aisyah R.A., bahwasanya ketika Rasulullah S.A.W. meninggal dunia, tidak ada sesuatu didalam rumahnya yang dimakannya kecuali sejumput gandum yang ditinggalkan untukku.”.(Bukhari).dan dalam riwayat lainnya oleh Hafsah R.A., ia berkata, bahwasanya kasur Rasulullah S.A.W. dirumahnya terbuat dari tikar dilapisi dua kain, pada suatu malam aku lapisi dengan empat kain, maka ketiga pagi hari, Rasulullah S.A.W., berkata : ” Apa yang kamu lakukan pada kasurku semalam “, maka aku ceritakan. Lalu Rasulullah S.A.W. berkata : ” kembalikanlah seperti semula karena sesungguhnya hal tersebut telah memperlambat shalat malamku “. Terkadang Rasulullah S.A.W. tidur diatas tikar tanpa alas sehinggga berbekas dikulitnya.”dalam hal ini juga hahabat ‘Umar bin khathab  r.a berkata:”kalaulah aku tidak takut kebaikanku berkurang,maka aku akan mengikuti pola hidup kalian yang enak.”.
Pada dasarnya zuhud merupakan perpaduan sifat-sifat mulia lainnya,yang ada pada diri seseorang antara lain:sabar,tawakal,syukur,qona’ah,wara(menjaukan yang mubah dalam diri),dan tidak menjadikan dunia sebagai tujuan hidup.dan tujuan akhirat serta keridhoanNYA menjadi tujuan utama.ini di kisahkan oleh ALLAH azza wa jalla tentang perihal nabi daud a.s:”dan kepada Daud kami karuniakan  (anak bernama)Sulaiman,dia adalah sebaik-baik  hamba.sungguh dia sangat taat kepada tuhan.(ingatlah)ketika di pertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore.maka dia berkata:sesungguhnya aku menyukai segala  barang yang baik(kuda)sehingga aku lalai mengingat tuhanku,sampai kuda itu hilang dari pandangan.bawalah semua kuda itu kembali kepadaku”lalu ia potong kaki dan leher kuda itu”.(Q.S.SAD :30-33)dan rasululah sa.w. bersabda perihal zuhud ini dalam sabda nya:”jika aku mempunyai emas sebesar gunung uhud,aku lebih senang jika emas itu tidak menginap  sampai tiga malam dan masih tersisa di tempatku ,kecuali yang tersisa hanya untuk membayar hutang ”(Mutafaqun’alaihi/dari shahabat Abu Hurairah r.a).dan dalam hadits lainnya:”rakusnya seseorang atas harta dan kedudukan terhadap agamanya,lebih berbahaya dari rakusnya dua srigala lapar yang di lepas di padang gembala.”(Thirmidzi/dari shahabat Ka’ab bin Malik r.a)Dan perlu di ketahui bahwasanya sikap zuhud ini berdiri atas keinginan untuk menghambakan diri seluruhnya kepada rabb ALLAH azza wa jalla. Sehingga kita bisa melihat dan menapaki jalan para nabi dan rasul,serta para shahabat seluruhnya.sebagaimana  Ibnu Mas’ud r.a berkata ketika di tanya perihal keutamaan para shahabat rasulullah s.a.w:”mereka lebih zuhud terhadap dunia dan mencintai akhirat dari pada kalian.”(shifah ash-shafwah 1/428).akhirnya shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi dan rasul.panutan dan ikutan bagi seluruh manuisa rasulullah Muhammad s.a.w.serta tak juga semoga keberkahan dan keridhoan ALLAH s.w.t.terlimpah kepada para shahabat beliau s.a.w.seluruhnya,tabi’in,tabi’ut tabi’in dan orang-orang yang berada di atas jalan mereka hingga akhir zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar