xmlns= http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9. Sitemap: http://example.com/sitemap_location.xml IBNUSALIMA: Juli 2013

Senin, 29 Juli 2013

ZUHUD bersama ILMU

www.arrahmah.comSearch Engine

Segala puji milik ALLAH azza wa jalla,yang dengan ke maha agunganNYA telah memberikan anugrah berupa ketaqwaan dan ketundukan.dan IA pulalah yang menetapkan jalan-jalan bagi siapa saja yang mau mengambil pelajaran untuk mengharapkan ke ridhoanNYA,serta kembali kepadaNYA dengan ampunan,rahmat,serta surgaNYA.
Zuhud adalah merupakan satu jalan dimana seseorang bisa mencapai ketinggian derajat di sisiNYA.karena dalam sikap zuhud ini terkumpul berbagai sifat yang terpuji,baik yang di kehendaki olehnYA,maupun oleh makhluk hidup.namun perlu di ketahui bahwasanya sikap zuhud ini pun perlu kiranya di pelajari dan di pahami melalui kacamata ilmu yang benar.karena jika tidak maka hanya menimbulkan kesia-siaan belaka,berujung kepada penyesalan dan kehinaan.karena ALLAH s.w.t telah memberikan jalan dan petunjukNYA melalui kalamNYA(al-qur’an)dan sunnah rasunNYA Muhammad s.a.w.karena beliau s.a.w lah yang paling zuhud,wara dan sempurna imannya.beliau sa.w. bersabda:”sesungguhnya ulama adalah para pewaris para nabi.sesungguhnya para nabi  tidak mewariskan dinar dan dirham.tetapi mereka mewariskan ilmu.dan barang siapa yang meraihnya,maka ia akan mendapatkan keberuntungan yang besar.”(Thirmidzi-Abu Daud.dari shahabat Abu Darda r.a).

BARANG SIAPA YANG DI JAUHKAN DARI NERAKA DAN DI MASUKKAN KE DALAM SURGA SUNGGUH DIA MEMPEROLEH KEMENANGAN. KEHIDUPAN DUNIA INI HANYALAH  SESUATU YANG MEMPERDAYA.(Q.S.Ali-Imran 185.)

JIKA DUNIA ITU BERNILAI DI SISI ALLAH SENILAI SAYAP NYAMUK,NISCAYA DIA TIDAK AKAN MEMBERI MINUM KEPADA ORANG KAFIR,MESKI SETEGUK  AIR DI DUNiA.”(Thirmidzi/dari shahabat Sahl bin As-Saidiyr r.a).)
Zuhud terambil dari bahasa arab:zahuda-yazhudu-zuhdaan yang berarti meninggalkan/tiada keinginan(kepada sesuatu).dan dalam hal ini rasulullah s.a.w bersabda,dari shahabat Abi’Abbas Sahl ibnu Sa’id As-Sa’adi r.a ia berkata:”ya rasulullah ajarkan aku sesuatu amalan yang jika aku mengamalkannya maka ALLAH mencintaiku dan juga manusia?”zuhudlah di dunia,niscaya ALLAH akan mencintaimu.zuhudlah kepada apa-apa yang ada pada manusia,niscaya manusia akan mencintaimu.” (Ibnu Majjah/hadits hasan).dan sabda beliau sa..w lainnya:”jadilah kamu seperti yang asing atau  musafir di muka bumi ini/berkata ibnu umar;’jika pada waktu pagi janganlah menunggu datang waktu sore.dan jika pasa waktu sore janganlah menunggu waktu pagi[untuk menunda-nunda sesuatu,penulis] ”.(Bukhari.dari shahabat Ibnu Umar r.a).namun perlu di ketahui bahwasanya dalam kata ataupun perbuatan dan sifat zuhud ini terdapat jera-jerat syaithan dan hawa nafsu yang memperdayakan,sehingga dalam pelaksanaan di kehidupan akan mengakibatkan kerancuan dan kesalah pahaman.sebagaimana yang di sebutkan dalam hadits tentang 3 orang yang bertanya tentang amalan rasulullha s.a.w, Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. : tiga orang laki-laki berkunjung ke rumah istri-istri Nabi Saw menanyakan bagaimana (kualitas) Nabi Saw beribadah kepada Allah. ketika mereka diberitahu perihal itu, mereka merasa ibadah yang selama ini mereka lakukan sangat tidak memadai dan berkata, "begitu jauhnya kita dari Nabi Saw yang dosa masa lampau dan masa depannya telah diampuni Allah". lalu salah seorang dari mereka berkata, "aku akan mengerjakan shalat sepanjang malam". yang lain berkata, "aku akan berpuasa sepanjang tahun". dan yang lainnya lagi berkata, "aku tidak akan menikah seumur hidupku".
Rasulullah Saw menemui mereka dan berkata, "apakah kalian orang-orang yang berkata ini dan itu? demi Allah, aku lebih tunduk dan takut kepada Allah daripada kalian. tetapi aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan menikahi perempuan. maka barang siapa yang membenci sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku".(Bukhari).
dari hadits di atas di ketahui bahwasanya menapaki jalan zuhud tidaklah di dapat dengan penyiksaan diri,ataupun pemaksaan dan memberatkan diri untuk selalu beribadah,sehingga hak atas tubuh terlebih orang lain(istri,anak dan keluarga) terabaikan dan terdzalimi.sebagaimana yang di sabdakan rasulullah s.a.w dalam hadits Abu Juhaifah r.a yang menyatakan:”Nabi s..w. mempersaudarakan antara Salman dan Abud Darda’. Suatu ketika Salman berziarah ke rumah Abud Darda’, ia melihat Ummud Darda’ –istri Abud Darda’-, memakai pakaian yang telah lusuh/usang. Maka Salman berkata kepadanya: “Ada apa denganmu?” Ummud Darda’ menjawab: “Saudaramu Abud Darda’ tidak berhajat dengan apa yang ada di dunia ini.”
Datanglah Abud Darda’, lalu dibuatkan makanan untuknya.
Salman berkata pada Abud Darda’: “Makanlah.”
“Aku sedang puasa,” jawab Abud Darda’ .
“Aku tidak akan makan makanan ini sampai engkau mau makan,” sergah Salman.
Pada akhirnya Abud Darda’ membatalkan puasanya lalu menyantap hidangan yang telah disiapkan bersama Salman. Malam itu Salman menginap di kediaman Abud Darda’. Ketika Abud Darda’ hendak bangkit untuk shalat (di awal) malam, Salman mencegahnya: “Tidurlah dulu,” katanya.
Abud Darda’ pun tidur, namun tak berapa lama ia bangkit lagi untuk mengerjakan shalat. Kembali Salman mencegahnya: “Tidurlah kembali,” ucapnya.
Ketika datang akhir malam, Salman berkata membangunkan Abud Darda’: “Bangunlah sekarang”. Keduanya lalu menunaikan shalat malam. Setelahnya Salman menasihati saudaranya: “Sesungguhnya Rabbmu memiliki hak terhadapmu. Jiwamu pun punya hak terhadapmu sebagaimana istrimu memiliki hak terhadapmu, maka tunaikanlah hak dari setiap yang memiliki hak.”
Abud Darda’ mendatangi Nabi s.a.w  lalu menceritakan hal tersebut kepada beliau, maka Nabi s.a.w. menanggapinya dengan ucapan beliau: “Benar apa yang dikatakan Salman tersebut.
”(Bukhari)
Dalam warna lainnya perihal zuhud ini juga haruslah di ketahui bahwasanya didalamnya terdapat kaidah-kaidah ataupun aturan tidak mentelantarkan hak orang lain(keluarga,anak,istri)dengan tidak mencari nafkah bagi mereka.dan serta menghalalkan apa yang di haramkan oleh ALLAH azza wa jalla dan rasulNYA s.a.w.sebagaimana yang di sabdakan rasulullah s.a.w,dalam sabda yang panjang :”......kemudian di sebutkan seorang yang berada dalam perjalanan yang jauh,yang rambutnya kusut masai.kemudian ia berdoa dan mengangkat tangannya;’ya..rabb,ya rabb,sementara makanannya dari yang haram,minumannya dari yang haram,pakaiannya dari yang haram.dan di puaskan dari sesuatu yang haram.maka bagaimanakah doanya akan terkabul?:”(Muslim/dari shahabat Abu Hurairah r.a).di sini ada pengecualian terhadap mereka orang-orang yang terikat kepada jihad di jalan ALLAH azza wa jalla.seperti para mubaligh,mujahid dll.karena mereka tidak dapat ataupun tidak sempat untuk mencari nafkah.sebagaimana yang IA s.w.t firmankan:” :”(apa yang kamu infakkan)adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang(usahanya karena jihad)di jalan ALLAH.sehingga dia tidak dapat berusaha di bumi.(orang lain) yang tidak tahu menyangka bahwa mereka adalah  orang-orang kaya,karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta).engkau(muhammad)mengenal mereka dari ciri-cirinya,mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain.apapun harta yang baik kamu infakkan,sungguh ALLAH maha mengetahui.”(Q.S .Al-Baqaroh 273).Dalam perihal ini kita bisa melihat dan berkaca diri dari kehidupan rasulullah s.a.w yang memang hanya mengabdi kepada ALLAH azza wa jalla.sampai ketika beliau menjelang wafat,di rumah beliau hanya tersisa tikar yang lusuh juga menahan diri dari lapar.sebagai mana yang di riwayatkan Aisyah R.A., bahwasanya ketika Rasulullah S.A.W. meninggal dunia, tidak ada sesuatu didalam rumahnya yang dimakannya kecuali sejumput gandum yang ditinggalkan untukku.”.(Bukhari).dan dalam riwayat lainnya oleh Hafsah R.A., ia berkata, bahwasanya kasur Rasulullah S.A.W. dirumahnya terbuat dari tikar dilapisi dua kain, pada suatu malam aku lapisi dengan empat kain, maka ketiga pagi hari, Rasulullah S.A.W., berkata : ” Apa yang kamu lakukan pada kasurku semalam “, maka aku ceritakan. Lalu Rasulullah S.A.W. berkata : ” kembalikanlah seperti semula karena sesungguhnya hal tersebut telah memperlambat shalat malamku “. Terkadang Rasulullah S.A.W. tidur diatas tikar tanpa alas sehinggga berbekas dikulitnya.”dalam hal ini juga hahabat ‘Umar bin khathab  r.a berkata:”kalaulah aku tidak takut kebaikanku berkurang,maka aku akan mengikuti pola hidup kalian yang enak.”.
Pada dasarnya zuhud merupakan perpaduan sifat-sifat mulia lainnya,yang ada pada diri seseorang antara lain:sabar,tawakal,syukur,qona’ah,wara(menjaukan yang mubah dalam diri),dan tidak menjadikan dunia sebagai tujuan hidup.dan tujuan akhirat serta keridhoanNYA menjadi tujuan utama.ini di kisahkan oleh ALLAH azza wa jalla tentang perihal nabi daud a.s:”dan kepada Daud kami karuniakan  (anak bernama)Sulaiman,dia adalah sebaik-baik  hamba.sungguh dia sangat taat kepada tuhan.(ingatlah)ketika di pertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore.maka dia berkata:sesungguhnya aku menyukai segala  barang yang baik(kuda)sehingga aku lalai mengingat tuhanku,sampai kuda itu hilang dari pandangan.bawalah semua kuda itu kembali kepadaku”lalu ia potong kaki dan leher kuda itu”.(Q.S.SAD :30-33)dan rasululah sa.w. bersabda perihal zuhud ini dalam sabda nya:”jika aku mempunyai emas sebesar gunung uhud,aku lebih senang jika emas itu tidak menginap  sampai tiga malam dan masih tersisa di tempatku ,kecuali yang tersisa hanya untuk membayar hutang ”(Mutafaqun’alaihi/dari shahabat Abu Hurairah r.a).dan dalam hadits lainnya:”rakusnya seseorang atas harta dan kedudukan terhadap agamanya,lebih berbahaya dari rakusnya dua srigala lapar yang di lepas di padang gembala.”(Thirmidzi/dari shahabat Ka’ab bin Malik r.a)Dan perlu di ketahui bahwasanya sikap zuhud ini berdiri atas keinginan untuk menghambakan diri seluruhnya kepada rabb ALLAH azza wa jalla. Sehingga kita bisa melihat dan menapaki jalan para nabi dan rasul,serta para shahabat seluruhnya.sebagaimana  Ibnu Mas’ud r.a berkata ketika di tanya perihal keutamaan para shahabat rasulullah s.a.w:”mereka lebih zuhud terhadap dunia dan mencintai akhirat dari pada kalian.”(shifah ash-shafwah 1/428).akhirnya shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi dan rasul.panutan dan ikutan bagi seluruh manuisa rasulullah Muhammad s.a.w.serta tak juga semoga keberkahan dan keridhoan ALLAH s.w.t.terlimpah kepada para shahabat beliau s.a.w.seluruhnya,tabi’in,tabi’ut tabi’in dan orang-orang yang berada di atas jalan mereka hingga akhir zaman.

Kamis, 25 Juli 2013

TATA CARA BERSEDEKAH

Search Enginewww.arrahmah.com
Segala puji bagi ALLAH azza wa jalla yang telah menjadikan segala sesuatunya berpasang-pasangan dan bertingkat-tingkat.begitu pula perihal kedudukan disisiNYA,maupun di mata manusia.karena tidaklah IA s.w.t. menetapkan sesuatu melainkan dengan takaran dan pertimbangan yang sangat sempurna.sebagaimana  layaknya dalam kehidupan, manusia saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.dan tidaklah heran begitu pula dengan sesuatu yang telah IA tetapkan untuk saling berbagi dan memberi satu dengan lainnya.
SYAITHAN MENJANJIKAN(MENAKUT-NAKUTI)KEMISKINAN KEPADAMU DAN MENYURUH KAMU BERBUAT KEJI(KIKIR),SEDANGKAN  ALLAH MENJANJIKAN AMPUNAN DAN KARUNIANYA KEPADAMU.DAN ALLAH MAHA LUAS,MAHA MENGETAHUI.”(Q.S Al-Baqarah 268).
ORANG-ORANG YANG MENGINFAKKAN HARTANYA MALAM DAN SIANG HARI( SECARA) SEMBUNYI-SEMBUNYI MAUPUN TERANG-TERANGAN,MEREKA MENDAPAT PAHALA DI SISI TUHANNYA.TIDAK ADA RASA TAKUT PADA MEREKA DAN MEREKA TIDAK BERSEDIH HATI”(Q.S Al-Baqaroh 274)
Dalam tulisan ini penulis akan berbagi ilmu tentang apa yang di sebut sedekah(shadaqah).
Shadaqah terambil dari bahasa arab yang berarti pemberian.dan ini merupakan satu dari sekian banyak amal,ataupun cabang dari keimanan yang bisa mempertautkan kehidupan  manusia di bumi,antara yang berkelebihan harta dengan yang kekurangan.namun ketahuilah bahwasanya dalam bersedekah ALLAH azza wa jalla memberikan syariat ataupun aturan agar nantinya yang memberi(bersedekah)tidak merasa terpaksa ataupun di paksa.sebagaimana dalam firmanNYA:”dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu(kikir),dan jangan (pula)engkau terlalu mengulurkannya(sangat pemurah)nanti kamu menjadi tercela dan menyesal.”(Q.S Al-Isra :29/lihat juga tentang  tafsir&asbabul nuzul nya dalam tafsir Ibnu Katsir)..namun peru di ketahui pula bahwa sanya bersedekah ini pun di perlukan niat dan keikhlasan dalam hati seseorang,agar nantinya tidak menjadi sia-sia ataupun malah menjadikannya seorang yang berdosa .sebagaimana yang rasulullah s.a.w sabdakan:” Sesungguhnya manusia paling pertama yang akan dihisab urusannya pada hari kiamat adalah: Seorang lelaki yang mati syahid, lalu dia didatangkan lalu Allah membuat dia mengakui nikmat-nikmatNya & diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa yang kamu perbuat padanya?” dia menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu sampai aku mati syahid.” Allah berfirman, “Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu berperang agar kamu dikatakan pemberani, & kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke dlm neraka. Dan (orang kedua adalah) seseorang yang mempelajari ilmu (agama), mengajarkannya, & dia membaca (menghafal)  Al-Qur`an. Maka dia didatangkan lalu Allah membuat dia mengakui nikmat-nikmatNya & diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa yang kamu perbuat padanya?” dia menjawab, “Aku mempelajari ilmu (agama), mengajarkannya, & aku membaca Al-Qur`an karena-Mu.” Allah berfirman, “Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu  menunutut ilmu agar kamu dikatakan seorang alim & kamu membaca Al-Qur`an agar dikatakan, “Dia adalah qari`,”  & kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke dlm neraka. Dan (yang ketiga adalah) seseorang yang diberikan keluasan (harta) oleh Allah & Dia memberikan kepadanya semua jenis harta. Maka dia didatangkan lalu Allah membuat dia mengakui nikmat-nikmatNya & diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa yang kamu perbuat padanya?” dia menjawab, “Aku tak menyisakan satu jalanpun yang Engkau senang kalau seseorang berinfak di situ kecuali aku berinfak di situ untuk-Mu.” Allah berfirman, “Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu melakukan itu agar dikatakan, “Dia adalah orang yang dermawan,” & kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke dlm neraka.” (HR. Muslim no. 1905/dari shahabat Abu Hurairah r.a).
sebelum penulis menyebutkan satu-persatu perihal tata cara bersedekah,maka akan di sebutkan dulu perihal dan macam sedekah.sedekah terbagi dua:
                              1.sedekah wajib:antara lain zakat,mengeluarkan harta untuk berjihad (berperang).berkurban pada 10 zulhijah(jika mampu).
                              2.sunnah dan yang di anjurkan:antara lain;memberikan bantuan kepada anak      yatim,fakir miskin,kerabat terdekat dll. 
Adapun yang wajib kita telah maklum dan tahu adanya.namun disini penulis ingin menjabarkan tentang tata cara bersedekah yang sunnah dan di anjurkan,tentunya dengan se izin ALLAH azza wa jalla .di samping ikhlas ,tidak ria (sebagaiman hadits di atas)berikut ini tata cara bersedekah yang baik dan benar:    1.bersedekah dengan hasil yang baik juga halal,sebagaimana yang ALLAH s.w.t.firmankan:”wahai orang-orang yang beriman!infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian yang kami keluarkan dari bumi untukmu.dan janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan.padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata(enggan)terhadapnya.dan ketahuilah ALLAH maha kaya,maha terpuji”(Q.S Al-Baqaroh 267).dalam hal ini rasulullah s.a.w bersabda:”sesungguhnya ALLAH itu maha baik,tidak menerima sesuatu kecuali  yang baik.”(Muslim ; dari shahabat  Abu Hurairah r.a)
               2..tidak menyebut dan mengungkit-ungkitnya dan menyakiti,baik di depan si penerima maupun di belakangnya sebagaimana yang ALLAH s.w.t firmankan:”orang yang menginfakkan hartanya di jalan ALLAH,kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti(perasaan penerima),mereka memperoleh pahala di sisi tuhan mereka.tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang di iringi tindakan yang menyakiti.ALLAH maha kaya,maha penyantun.wahai orang-orang yang beriman!janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebutnya dan meyakiti(perasaan penerima)seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria(pamer)kepada manusia dan dia tidak beriman kepada ALLAH dan hari akhir.”(Q.S Al-Baqaroh 262-264).dalam hal ini rasulullah s.a.w bersabda:”berinfaklah demikian,demikian,demikian.janganlah kamu menahan-nahannya (menghitung-hitungnya)maka ALLAH akan menahannya((rezki)dan janganlah kamu mengikat rizkimu,nanti ALLAH akan mengikat rizkimu.”.(Bukhari-Muslim dari Asma Binti Abu Bakar as-shidiq r.a) )
                 3. mendahulukan kerabat terdekat,seperti kakak,adik paman,bibi dll.sebagaimana yang di sabdakan rasulullah s.a.w, dari Ummul Mukminin Maimunah binti Al-Harits r.a,waktu itu ia memerdekakan budaknya yangt perempuan dan tidak meminta izin kepada nabi s.a.w.ketika itu tiba gilirannya,ia berkata;’ya rasulullah,apakah engkau merasakan saya telah memerdekakan budak perempuan saya?’maka trasul;ullah sa.w.bersabda:”seandainya engkau memberikan kepada bibimu,niscaya engkau mendapatkan pahala lebih banyak.”(Bukhari-Muslim).).ini juga bisa dilakukan oleh seorang istri kepada suaminya.sebagaimana yang di lakukan oleh seorang shahabiayah(shahabat wanita ) dalam sebuah hadits yang di riwayatkan Zainab Ats-Tsaqafiyyah, istri Abdullah bin Mas’ud r.a, pernah minta izin menemui Rasulullah s.a.w. Ketika disebutkan nama Zainab di hadapan Rasulullah s.a.w , beliau bertanya: “Zainab yang mana?” Dijawab, “Istri Ibnu Mas’ud.” Beliau berkata, “Iya, izinkan dia masuk.” Maka diizinkanlah Zainab, ia bertanya, “Wahai Nabiyullah! Engkau hari ini memerintahkan kami bersedekah. Aku memiliki perhiasan, aku ingin menyedekahkannya. Namun Ibnu Mas’ud menganggap bahwa dirinya dan anaknya adalah orang yang paling pantas memperoleh sedekahku itu.” Nabi s.a.w. bersabda, “Benar kata Ibnu Mas’ud, suami dan anakmu adalah orang yang paling pantas mendapatkan sedekahmu tersebut.” (HR. Al-Bukhari no. 1462)

                4.bersedekah dengan tetangga yang terdekat.sebagaimana yang di sabdakan oleh rasulullah s.a.w.:”malaikat jibril berpesan kepadaku untuk senantiasa berbuat baik dengan tetangga,sehingga aku mengira bahwa tetangga itu akan ikut mewarisinya.”(Bukhari-Muslim dari  Ibnu Umar  r.a dan Aisyah r.a).dan sabda beliau lainnya dari Aisyah r.a ia berkata;’sesungguhnya saya mempunyai dua tetangga,maka siapakah yang harus saya dahulukan?’beliau  menjawab:”kepada tetangga yang terdekat”(Bukhari)
                5.bersedekah kepada orang alim,orang sholih,dan orang yang terikat kepada jalan ALLAH.sebagaimana yang di firmankanNYA:”(apa yang kamu infakkan)adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang(usahanya karena jihad)di jalan ALLAH.sehingga dia tidak dapat berusaha di bumi.(orang lain) yang tidak tahu menyangka bahwa mereka adalah  orang-orang kaya,karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta).engkau(muhammad)mengenal mereka dari ciri-cirinya,mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain.apapun harta yang baik kamu infakkan,sungguh ALLAH maha mengetahui.”(Q.S .Al-Baqaroh 273).dalam hal ini rasulullah s.a.w bersabda:” barang siapa  saja yang menyediakan perbekalan perang di jalan ALLAH,maka ia di samakan dengan perang.dan barang siapa yang tidak ikut berperang,lalu menjaga baik-baik keluarga,yang di tinggalkan orang yang berperang,maka ia telah ikut berperang(Bukhari-Muslim dari shahabat Abu Abdulrahman Zaid bin Khalid r.a).dan dalam sabda rasulullah s.a.w.lainnya;”bertemanlah dengan orang-orang shalih.dan usahakanlah makananmu hanya di makan oleh orang-orang yang bertaqwa.”(Abu Daud,Thirmidzi,Al-Hakim)
                 6.kepada orang yang jauh dan tak di kenal.sebagaimana keumuman ayat serta hadits rasulullah s.a.w.sebagai mana firmanNYA:”perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan ALLAH seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai.pada setiap tangkai ada seratus biji.ALLAH melipat gandakan bagi siapa saja yang DIA kehendaki.dan ALLAH maha luas,maha megetahui”(Q.S.Al-Baqaroh 261))dan rasulullah s.a.w bersabda:”suci adalah sebagian dari iman.alhamdulillah dapat memenuhi timbangan.subhanallah dan alhamdulillah itu dapat memenuhi semua antara langit dan bumi.shalat adalah cahaya.sedekah itu bukti iman.sabar adalah pelita.al-qur’an adalah hujjah untukmu  terhadap apa yang di suka ataupun yang tak di suka.semua orang pada waktu pagi menjual dirinya,kemudian ada yang membebaskan dirinya,adapula yang membinasakan dirinya.”(Bkuhari-Muslim dari shahabat Abu Malik Al-Haits bin Ashim Al-Asy’ari r.a))
                  7.memberikan pinjaman uang ataupun memberikan hutang kepada orang yang memerlukan.sebagaimana yang di sabdakan rasulullah s.a.w:”sesungguhnya memberikan pinjaman(hutang)itu pahalanya separuh sedekah.”(Ahmad).dan sabda beliau s.a.w lainnya:”ada seorang pedagang yang memberi hutang kepada manusia.bila ia melihat orang yang berhutang dalam ke sulitan,ia berkata kepada anaknya;’bebaskanlah ia dari hutang.semoga ALLAH juga membenaskan kita.’maka ALLAHpun membebaskannya.”(Bukhari/Muslim x/226)
                  8.memberikan bantuan kepada pembangunan sarana ibadah,jalan,jembatan dan sarana umum lainnya.berdasarkan keumumun ayat dan hadits tentang sedekah.
                  9.memberikan makan atau minum kepada hewan yang sedang memerlukan.sebagaimana yang di sabdakan rasulullah s.a.w:”telah di ampuni dosa seorang wanita pelacur yang  melewati seekor anjing  yang menjulurkan lidahnya di sebuah sumur,dan ia berkata:”anjing ini hampir mati ke hausan.”lalu di lepasnya sepatunya,dan di ikatkan ke kerudungnya,lalu di berinya minum.kemudian ia di ampuni karena memberi anjing itu minum.”(Bukhari.dari shahabat Abu Hurairah r.a). dan dalam hadits lainnya dari Abu Hurairah r.a ia berkata ;’rasulullah s.a.w bersabda:”ketika seorang berjalan di sebuah jalan saat panas menyengat,maka ia menemukan sebuah sumur.lalu ia turun dan minum.kemudian keluar.kemudian ada seekor anjing yg sedang menjulurkan lidahnya menjilat debu karena haus.orang itu berkata;’sungguh anjing ini merasakan haus seperti aku rasakan tadi.maka ia turun dan mengisi sepatunya dengan air kemudian memegangnya dengan mulutnya,hingg bisa naik dan memberi anjing itu minum.(maka ALLAH berterima kasih dan mengamuninya)mereka bertanya;’wahai rasulullah!sesungguhnya bagi kami pahala dalam binatang?beliau menjawab:”di setiap makhluk hidup ada pahalanya.”(Mutafaqun’alaihi)
Demikianlah perihal tata cara bersedekah yang penulis ketahui.semoga bermanfaat dan dapat di ambil pelajaran dan pertimbangan di dalamnya.ahkirnya shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi dan rasul,panutan dan ikutan bagi seluruh manusia Muhammad bin Abdullah s.a.w.serta tak lupa juga  keridhoan ALLAH selalu tercurah kepada para shahabat beliau seluruhnya,para tabi’in,tabi’ut tabi’in dan orang –orang yang mengikutinya hingga akhir zaman.

Sabtu, 20 Juli 2013

SESAT DI ATAS ILMU DAN PETUNJUK

www.arrahmah.comSearch Engine


Segala puji milik ALLAH azza wa jalla,yang tiada pujian dan sanjungan melebihi untukNYA.DIAlah yang menetapkan petunjuk bagi siapa saja yang di kehendakiNYA.juga DIA pulalah yang menyesatkan siapa saja yang di kehendakiNYA.
DAN ALLAH SEKALI-KALI TIDAK  AKAN MENYESATKAN SUATU KAUM,SETELAH MEREKA DI BERINYA PETUNJUK,SEHINGGA DAPAT DI JELASKAN KEPADA MEREKA APA YANG HARUS MEREKA JAUHI.SUNGGUH ALLAH MENGETAHUI SEGALA SESUATU.(Q.S At-Taubah 115).
Ketahuilah bahwasanya kesesatan ataupun kedzoliman masuk dalam segala sisi kehidupan,karena syaithan dan hawa nafsu selalu mengintai dan coba menggoda dan menguasai manusia,termasuk di dalam kebenaran dan kebaikan.Adalah ilmu yang salah satu dari sesuatu yang di ridhoiNYA,satu dari sekian banyak sisi yang di lirik oleh hawa nafsu dan syaithan.karena dengan ilmu banyak dari manusia di tinggikan maupun direndahkan,baik oleh ALLAH azza wa jalla,maupun di mata manusia.sebagaimana firmanNYA:”di antara hamba-hamba ALLAH yang takut kepadaNYA hanyalah para ulama.”(Q.S Fathir 28).dan firmanNYA yang lain:”dan apabila di katakan;’berdirilah kamu,’maka berdirilah,niscaya ALLAH akan mengangkat(derajat)orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu beberapa derajat.dan ALLAH maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Mujadalah:11)
Namun dalam penyebutan ahlul ilmu(ulama)juga terdapat jerat yang dapat menjebloskan seseorang ataupun banyak orang kedalam neraka,karena didalamnya seseorang,dapat merasa ujub,sombong,juga sesuatu yang di ikuti dalam kesalahan(kesesatan)atau lebih di kenal dengan taqlid buta.sebagaimana yang ALLAH s.w.t firmankan tentang larangan mengikuti  ataupun taqlid buta kepada ahli ilmu.:”dan apabila mereka melakukan perbuatan keji,mereka berkata;’kami mendapati nenek moyang kami melakukan yang demikian.dan ALLAH  menyuruh kami mengerjakannya.’katakanlah;’sesungguhnya ALLAH tidak pernah menyuruh berbuat keji.mengapa kamu membicarakan tentang ALLAH apa yang tidak kamu mengetahui?.”(Q.S Al-A’raf 28)dan rasulullah s.a.w bersabda perihal ini rasulullah s.a.w sabdakan:”janganlah kalian memuji dan menyanjungku berlebihan.sebagaimana yang di lakukan kaum nasrani menyanjung Isa putra Maryam.aku hanyalah hambanya,maka katakanlah ;’hamba ALLAH dan rasulNYA.”(Bukhari).
Adapun yang termasuk kedalam  sesat dalam ilmu antara lain:

            1.tidak ikhlas karena ALLAH azza wa jalla.sebagai mana yang rasulullah s.a.w sabdakan:” Sesungguhnya manusia paling pertama yang akan dihisab urusannya pada hari kiamat adalah: Seorang lelaki yang mati syahid, lalu dia didatangkan lalu Allah membuat dia mengakui nikmat-nikmatNya & diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa yang kamu perbuat padanya?” dia menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu sampai aku mati syahid.” Allah berfirman, “Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu berperang agar kamu dikatakan pemberani, & kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke dlm neraka. Dan (orang kedua adalah) seseorang yang mempelajari ilmu (agama), mengajarkannya, & dia membaca (menghafal)  Al-Qur`an. Maka dia didatangkan lalu Allah membuat dia mengakui nikmat-nikmatNya & diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa yang kamu perbuat padanya?” dia menjawab, “Aku mempelajari ilmu (agama), mengajarkannya, & aku membaca Al-Qur`an karena-Mu.” Allah berfirman, “Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu  menunutut ilmu agar kamu dikatakan seorang alim & kamu membaca Al-Qur`an agar dikatakan, “Dia adalah qari`,”  & kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke dlm neraka. Dan (yang ketiga adalah) seseorang yang diberikan keluasan (harta) oleh Allah & Dia memberikan kepadanya semua jenis harta. Maka dia didatangkan lalu Allah membuat dia mengakui nikmat-nikmatNya & diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa yang kamu perbuat padanya?” dia menjawab, “Aku tak menyisakan satu jalanpun yang Engkau senang kalau seseorang berinfak di situ kecuali aku berinfak di situ untuk-Mu.” Allah berfirman, “Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu melakukan itu agar dikatakan, “Dia adalah orang yang dermawan,” & kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke dlm neraka.” (HR. Muslim no. 1905/dari shahabat Abu Hurairah r.a).
           2.menyembunyikan kebenaran,sebagaimana yang ALLAH s.w.t  firmankan:”sungguh orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah kami turunkan berupa keterangan –keterangan dan petunjuk,setelah kami jelaskan kepada manusia dalam kitab(al-qur’an)mereka itulah yang di laknat ALLAH dan dilaknat(pula)oleh mereka yang melaknat.”(Q.S Al-Baqarah 159).
           3.mengatakan kebenaran namun tidak melakukannya,sebagaimana  ALLAH s.w.t .berfirman:”wahai orang-orang yang beriman!mengapa kamu mengatakan sesuatu yang kamu tidak mengerjakannya?(itu)sangatlah di benci di sisi ALLAH,jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”(Q.S As-Saff; 2-3).dan firmanNYA,perihal ahlul kitab[yahudi&nasrani]:”mengapa kamu menyuruh orang lain(mengejakan)kebaikan sedang kan kamu melupakan dirimu sendiri,padahal kamu membaca kitab(taurat)tidakkah kamu mengerti?.”(Q.S Al-Baqarah 44).dan yang rasulullah s.a.w sabdakan:”perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada insan,namun melupakan dirinya laksana lilin yang menerangi insan namun membakar dirinya.”(At-Tabrani/dari sahabat Jundub bin Abdillah r.a.).dan sabda beliau s.a.w lainnya:”akan di hadirkan seseorang dan di lemparkan kedalam neraka sehinga ususnya terburai keluar.dan ia berputar-putar layaknya keledai mengitari penumbuk gandum.,sehingga para penghuni neraka terheran dan bertanya;’hai fulan!bukankah engkau menyuruh perbuatan baik dan mencegah kemunkaran?ia menjawab:’benar dulu aku menyuruh perbuatan baik,namun aku tidak mengerjakannya.dan melarang perbuatan munkar namun aku mengerjakannya.”(Bukhari-Muslim Ahmad .lafad menurut Ahmad./dari shahabat  Abu Zaid Usman Bin Zaid bin Haritsah r.a).dan shahabat Ibnu Mas’ud r.a berkata:”seseorang tidaklah di katakan bertaqwa sebelum ia berilmu.dan tidaklah seseorang di katakan berilmu,sebelum ia mengamalkan ilmunya.”(dalam:hayatu ash-shahabah 111/244)
           4.menyesatkan dan membodohi,karena dorongan hawa nafsu.sebagaimana kisah Samiri seorang yang menyesatkan kaum pada zaman nabi Musa a.s. sebagaimana tertera dalam firmanNYA:”dia (Samiri) berkata:”aku mengetahui sesuatu yang tidak mereka ketahui,jadi aku ambil segenggam (tanah dari) jejak rasul lalu aku melemparkannya(kedalam api itu)demikianlah nafsuku membujukku.”.(Q.S Toha;96/untuk lebih jelasnya lihat tafsir ibnu katsir dalam kisah menarik tentang samiri ini).dan ketahuilah bahwasanya rasulullah s.a.w telah memperingatkan tentang bahaya nafsu ini terhadap oarng-orang yang memang di berikan kenikmatan dunia oleh ALLAH azza wa jalla,namun hakikatnya sebagai pembiaran olehNYA terhadap orang yang di sesatkanNYA karena mengikuti hawa nafsu.sebagai mana sabda beliau s.a.w:"jika kamu melihat seseorang yang di berikan nikmat dunia oleh ALLAH terhadap maksiatnya,maka sesungguhnya itu merupakan istidraj(pengelabuan/penyesatan)."(Ahmad dlm Musnadnya/di shahihkan Al-AlBaniyy dlm ash-shahihah no 413)dalam perihal ini Umar Bin Khathab r.a berkata:”sesungguhnya zaman akan hancur,di karenakan ketergelinciran para ulama,munculnya perdebatan kaum munafik terhadap al-qur’an,dan pemimpin yang menyesatkan.”(Ad-Darimi dalam as-sunnah[1/71].Ibnu Abdil BAAR./dinukil dari buku tegakkan sunnah hancurkan bid’ah)
          5.mementingkan kenikmatan dunia serta isinya.sebagaimana firmanNYA:”maka setelah mereka,datanglah generasi(yang jahat)yg mewarisi taurat,yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini.lalu mereka berkata;’kami akan di beri ampun’.dan jika harta dunia datang kepada mereka sebanyak itu pula,niscaya mereka akan mengambilnya juga.”.(Q.S Al-A’raaf 169)dann rasulullah s.a.w bersabda:” kelak di akhir zaman di mana manusia tidak bisa lepas dari pengaruh dirham dan dinar.seseorang akan berdiri dengan tegar dengan uangnya,baik dalam urusan agamanya maupun pada urusan dunianya.”(At-Tabrani dalam Al-Kabir dari shahabat Al-Miqdad bin Ma’di).dan dalam sabda beliau s.a.w lainnya:”segeralah beramal,sebelum datangnya fitnah seperti malam yang gelap gulita. ada seseorang  laik-laki yang pagi harinya beriman,kemudian pada sore harinya kafir.dan pada sore harinya beriman ,pada pagi harinya kafir,karena menukar agamanya dengan dunia.”(Muslim  no;169.).hal ini juga bisa terjadi di karenakan oleh cinta tahta(kedudukan).karena tahta ataupun kedudukan merupakan  sebuah jerat dari jerat-jerat hawa nafsu dan syaithan..”.dan rasulullah s.a.w bersabda perihal kedudukan ini dalam kisah yg panjang tentang raja Heraklius,dan singkatnya:”….lalu Heraklius berkata: “Inilah (Muhammad) raja umat itu telah muncul”. Kemudian Heraklius menulis surat kepada temannya di Rumiah dan ia adalah orang yang menyamai dalam bidang ilmu. Heraklius pergi ke Himsha dan ia tidak bermaksud ke Himsha sehingga datang surat kawannya yang menyetujui pendapat Heraklius atas munculnya Nabi saw.
Dan sesungguhnya dia itu Nabi. Lalu Heraklius memberi ijin kepada para pembesar Rumawi di istananya di Himsa kemudian ia mengatur pintu-pintu lalu pintu-pintu itu ditutup dan diapun menampakkandiriserayaberkata:
“Wahai golongan orang-orang Rumawi. Apakah kamu ingin berbahagia dan mendapat petunjuk serta tetap kerajaanmu, maka baitlah laki-laki ini (Muhammad)”.
Maka mereka lari seperti larinya keledai liar ke pintu-pintu dan mereka dapati pintu-pintunya telah tertutup. Ketika Heraklius melihat larinya mereka dan putus asa dari iman mereka maka ia berkata:
Dan Heraklius berkata: “Tadi saya katakan perkatanku itu untuk menguji kekokohan agamamu, dan saya telah melihatnya”
Lalumerekapun(kaumromawi)sujuddansenangkepadanya.
Itulah akhir keadaan Heraklius.”
(HR: Bukhari/dari shahabat Abu sufyan r.a[ini terjadi sebelum ia[Abu Sufyan] masuk islam. )

         6.melupakan kebenaran  setelah mendapat petunjuk.sebagaimana firmanNYA:”belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk  hati mereka untuk mengingat ALLAH dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka.dan janganlah mereka seperti orang-orang yang telah di berikan kitab sebelum itu,kemudian berlalulah masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras,dan banyak dari mereka menjadi orang-orang fasik.”(Q.S Al-Hadid 16).dan firmanNYA:”dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada ALLAH,sehingga ALLAH menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri.mereka itulah orang-orang yang fasik.”(Q.S.Al-Has.Al-Hasyr:19).
        7.terkena  fitnah dan terperdaya oleh wanita.sebagaimana yang tertera dalam beberapa hadits ;diantaranya:”bertaqwalah kamu dari fitnah dunia dan bertaqwalah kamu dari rayuan wanita.karena fitnah yang pertama menimpa bani israil adalah fitnah wanita.”(Muslim.dari shahabat Abu Sa’id al-Khudri r.a).
        8.karena kesombongan .adalah kesombongan merupakan pangkal dari segala bencana.dimana dalam hal ilmu seseorang bisa masuk ke dalamnya.ia bisa tinggi hati,dan tak mau mendengar tentang kebenaran.karena yang menyampaikan kebenaran adalah seorang yang sebut saja miskin harta,ataupun seorang yang ada di bawah kedudukan orang yang di sampaikan kebenaran itu.ataupun orang yang sombong ini memang hanya merasa dirinya (melihat dirinya)seorang yang tahu ataupun pintar.(padahal tidak demikian adanya).lantas bagaimana dengan orang yang tidak mengetahui sesuatupun tentang ilmu agama…..?sedikitpun..?.dalam hal ini rasulullah s.a.w bersabda;”tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan,meski seberat biji sawi.seseorang bertanya;’lantas bagaimana seorang yang suka memakai sendal dan baju bagus?.maka rasulullah s.a.w bersabda”sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain”( Muslim  91dari shahabat Ibnu Mas’ud r.a).dan sabda beliau s.a.w lainnya:”ada tiga kelompok yang tidak diajak bicara oleh ALLAH pada hari kiamat,tidak di bersihkan (dosa mereka),ALLAH  tidak memandang mereka,dan mereka akan di siksa dengan siksa yang pedih;orang tua yang berzina,penguasa yang pendusta,dan orang miskin yang sombong.(Muslim .dari shahabat Abu hurairah r.a).
       9.mengikuti keinginan orang-orang bodoh,pendosa terlebih lagi kaum kafir dan munafik.sebagaimana ALLAH s.w.t melarangnya,dalam berfirmannya:”dan kami telah menurunkan kitab(al-qur’an)kepadamu(Muhammad)dengan membawa kebenaran.yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjaganya.maka putuskanlah perkara menurut apa yang di turunkan ALLAH.dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.”(Q.S A-lMaidah 48) .dan firmanNYA:” dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datangnya ilmu kepadamu,sesungguhnya jika kamu begitu,maka kamu termasuk golongan orang-orang yang dzalim.”(Q.S Al-Baqarah:145).dalam hal ini rasulullah s.a.w bersabda perihal orang  yahudi,dalam sabda beliau s.a.w:”penyebab kehancuran bani israil adalah ,jika orang shalih di antara mereka bertemu kepada pelaku maksiat,ia berkata;’takutlah kamu kepada ALLAH.janganlah kamu berbuat begitu,sesungguhnya itu tidak halal bagimu.’keesokan harinya,orang shalih itu bertemu dengan orang yang bermaksiat itu,dalam ke adaan sama.kemudian tidak mencegahnya malah duduk dan makan bersamanya.dan ketika mereka berbuat demikian,maka ALLAH menyatukan hati mereka.”(Thirmidzi.Abu Daud.dari shahabat:Ibnu Mas’ud r.a)
Akhirnya shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi dan rasul suri tauladan bagi setiap manusia Muhammad Bin Abdullah s.a.w.serta keridhoan ALLAH  senantiasa tercurah kepada para shahabat beliau s.a.w seluruhnya.serta para  tabi’in,tabi’ut tabi’in dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.