xmlns= http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9. Sitemap: http://example.com/sitemap_location.xml IBNUSALIMA: Maret 2015

Jumat, 13 Maret 2015

MELUPAKAN DAN DI LUPAKAN ALLAH

Search Engine            Bisakah seorang berdiri dan selalu berada di atas jalanNYA,jalan para nabi dan rasul yang terutus?
           berikut dalam lintasan hawariin dan para shahabta rasulullah s.a.w.seluruhnya yang telah di ridhoi
                                                                                                                                  NYA...................?
Segala puji milik ALLAH azza wa jalla yang denganNYA seluruh makhluk meminta dan memohon.shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi dan rasul,panutan seluruh makhluk Muhammad bin Abdullah s.a.w.serta tak lupa juga keselamatan dan keridhoan terlimpah dan tercurah kepada para shahabat rasulullah s.a.w seluruhnya,serta kepada orang-orang yang mengikutinya hinga hari akhir.
Kelupaan adalah sebuah fenomena yang wajar dan lumrah,karena itu merupakan  bagian dari makhluk yang yang di ciptakanNYA lemah serta berada selalu dalam kedzoliman diri.namun ketahuilah jika kelupaan ini di biarkan akan menjadi sifat yang sangat buruk.jika kelupaan itu tertancap dalam hati dan mendarah daging di kehidupan.berapa banyak manusia mencari sesuatu,kemudian melupakannya karena faktor kejenuhan atau karena tidak ingin berada dalam suatu yang monoton.seseorang pernah berkata:"dahulu aku belajar dan mengetahui perihal ini dan itu.namun kini terasa layaknya hilang tak berbekas dalam hatimaupun ingatan.".
banyak contoh lainnya perihal lupa.sebut saja seseorang yang memiliki ilmu,lalu karena kecerobohannya;tidak ingin mengulang,mengamalkan ataupun menyampaikannya,sehingga syaithan mudah menggodanya untuk menjadi seorang yang lupa ataupun lalai.sebagaimana yang ALLAH s.w.t khabarkan perihal nabi Musa a.s dengan penyertanya dalam mencari nabi khidir a.s.:"maka ketika mereka (melewati tempat itu) Musa berkata kepada pembantunya;'bawalah kemari makanan kita.sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini."dia(pembantunya) menjawab;'tahukah engkau ketika mencari tempat berlindung di bati tadi,maka aku lupa(menceritakan perihal)ikan itu.dan tidak ada yang membuat ku lupa mengingatnya kecuali syiathan.dan (ikan )itu mengambil jalannya kelaut dengan cara yang sangat aneh sekali."(Al-Kahfi 62-63).
Dan perlu di ketahui bahwasanya kelupaan yang tidak di sengaja,dengan tidak menyertakan unsur-unsur yang menjadikan seorang lupa ataupun lalai,tidak termasuk kedalam jenis lupa yang di larang ataupun tercatat sebagai dosa.karena ALLAH azza wa jalla berfirman:"Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allâh Maha pengampun, Maha penyayang."(al-Ahzâb:5)
.dan dalam firmanNYA yang lain:"sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa apabila mereka di bayang-bayangi pikiran jahat(untuk berbuat dosa)dari syaithan,merekapun segera mengingat ALLAH,maka ketika itu juga mereka melihat(kesalahan-kesalahannya)."(Q.S.Al-'Araf 201).dan di dalam hadits di terangkan dari jalan shahabat Ibnu Abbas r.a ia berkata rasulullah s.a.w bersabda:"sesungguhnya ALLAH tidak memperdulikan kesalahan dari umatku dari kelupaan dan sesuatu yang ia tidak inginkan(benci)."(Ibnu Majjah-al-Baihaqi/hadits hasan)
Yang di maksud lupa disini adalah l lupa yang di dasari oleh menjauhnya seorang hamba dari RABBnya,dari apa-apa yang telah IA perintahkan untuk tetap berada di jalanNYA,jalan bersama rasulullah s.a.w dan orang-orang yang bersama beliau s.a.w(para shahabat r.a) yang jujur terhadap keimanannya,para syuhada dan orang-orang yang shalih.sebagaimana yang IA firmankan:"“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?". Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan". (Thahaa:124-126)..kemudian firmanNYA:"maka kecelakaanlah bagi orang yang lalai.yaitu orang-orang yang lalai dengan shalatnya."(Q.S.Al-Ma'un 4-5).dan dalam ayat lainnya pun di terangkan:"dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada ALLAH.kemudian ALLAH melupakan diri-diri mereka.mereka itulah orang-orang yang fasik(Q.S Al-Hasyr.19)sebagaimana yang rasulullah s.a.w katakan dalam sebuah hadits dari shahabat Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash r.a mengatakan, "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku: :"wahai Abdullah! janganlah kamu seperti si fulan.dahulu ia melkasanakan shalat tahajud kemudian ia meninggalkannya."(Bukhari).).
Kelupaan adalah sebuah fenomena kelalaian yang di mana bentuknya memerlukan proses serta perjalanan waktu yang di dalamnya di penuhi denganberaneka ragam warna serta corak yang mempengaruhinya.dari hal menunda-nunda waktu kesenangan dunia yang melalaikan seperti;harta,anak,istri,perniagaan,binatang ternak,juga bisa dari faktor kemarahan,kesedihan,permainan dan senda gurau dan sebagainya.sebagaimana yang ALLAH azza wa jalla ingatkan dalam kalamNYA:"wahai orang-orang yang beriman jangan lah harta bendamu dan anak-anak mu melalikan kamu dari mengingat ALLAH.dan barang siapa yang berbuat demikian,maka mereka itulah orang-orang yang rugi."(Q.s Al-Munafiqun 9).dan dalam firmanNYA yang lain di sebutkan:"belum tibakah waktunya untuk orang-orang yang beriman untuk tunduk patuh kepada kebenaran yang datang kepada mereka.dan janganlah mereka seperti orang-orang yang telah di beri kitab sebelumnya,kemudian berlalulah masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras.dan banyak diantara mereka menjadi orang-orang yang fasik."(Q.S Al-Hadid 16).sehingga bisa jadi seorang yang telah di beri ilmu dan mengamalkannya ia akan terperosok kedalam sebuah sikap buruk yang sadar ataupun tidak ia akan atau sudah memasukinya.dalam hal ini pun rasulullah s.a.w bersabda:"seandainya kalian tidak pernah berbuat dosa,maka aku benar-benar khawatir akan menimpa kalian yang lebih besar dari pada itu yakni ujub."(shahih menurut Al-AlBani dalam shilsilah hadits shahihah).
sehingga segalanya di lihat dari kacamata hati yang tertutup oleh kesalahan dan dosa yang telah di lakukan,sehingga tujuan hidup bahkan keimanan hilang lenyap digantikan dengan kedustaan hati dan diri.sebagaimana yang ALLAH s.w.t terangkan perihal kaum munafik:"orang-orang munafik laki-laki dan perempuan satu sama lainnya adalah (sama)mereka menyuruh(berbuat)yang munkar dan mencegah yang ma'ruf. dan mereka menggenggamkan tangannya(kikir)mereka telah melupakan ALLAH,dan ALLAH melupakan mereka."(At-Taubah 67).
Maka ketahuilah sesungguhnya jika seseorang yang telah mengetahui perihal agama yang mulia ini,kemudian ingin agar tetap berada di dalamnya,maka haruslah ia mencari jalan untuk tetap berada di atasnya,  tanpa menyia-nyiakan waktu ataupun dengan permainan yang melalaikan lainnya,juga  tanpa bid'ah serta kurafat.sebagaimana yang ALLAH azza wa jalla perintahkan:"wahai orang-orang yang beriman,bertaqwaklah kepada ALLAH ,carilah jalan untuk mendekatkan diri kepadaNYA..dan berjihadlah di jalanNYA,agar kamu beruntung."(Q.S Al-Maidah 35).
Demikianlah perihal kelupaan.semoga tuisan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Senin, 09 Maret 2015

UNTU-MU YANG KEMBALI

Search Engine Segala puji milik ALLAH yang memberikan petunjuk bagi siapa yang di kehendakiNYA.IA juga lah yang menetapkan dalam hati seseorang petunjuk tersebut.yang dengannya manusia bisa berjalan di atas jalan terang yang lurus.barang siapa yang di beri petunjuk,maka tidak ada sesuatupun yang dapat menyesatkan.

       KATAKANLAH'"WAHAI HAMBA-HAMBAKU YANG MELAMPAUI BATAS TERHADAP   DIRI MEREKA SENDIRI!JANGANLAH KAMU BERPUTUS ASA  DARI RAHMAT ALLAH ,SESUNGGUHNYA ALLAH MENGAMPUNI DOSA-DOSA SEMUANYA,SUNGUH DIALAH YANG MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG.   (az-zummar 53)
    

       KECUALI MEREKA YANG BERTAUBAT DAN BERIMAN SERTA BERAMAL SHALEH
       ALLAH AKAN MENGGANTIKAN KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN(q.s Al-furqan 70)
   
Sepertinya jalan-jalan yang telah terlewati,merupakan sebuah penyesalan,atau memang jalan-jalan itu sesuatu yang telah usang,yang perlu perubahan atau memang suatu yang di benci dengan penyesalan sekedarnya.karena penyesalan sebuah awal di mana sesuatu yang baru dengan suatu pencerahan yang akan di lalui akan kembali rusak atau pun tak berarti,di karenakan tidak tahuannya seseorang bagaimana dan apa yang harus di lakukan ketika memperoleh sebuah petunjuk.

   SESUNGGUHNYA ALLAH MENYUKAI ORANG-ORANG YANG BERTAUBAT, DAN 
        ORANG-ORANG YANG MENSUCIKAN DIRI.(q.s.Al-baqarah 222)
  
Yyyy sesuatu yang wajar tentunya,karena IA sang penerima taubat membentangkan tanganNYA dengan sesuatu yang terkadang IA pun memberikan hambatan serta cobaan dimaksudkan agar yang kembali menjadi sosok lebih kuat,dan tegar serta tidak rapuh.sebut saja di timpa kemalangan berupa kemiskinan,sakit,ataupun lainnya.sebagaimana yang IA khabarkan dalam firmanNYA:"apakah manusia mengira bahwa mereka akan di biarkan saja mengatakan'kami telah beriman'dan mereka tidak di uji?dan sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka.maka ALLAH pasti akan mengetahui orang-orang yang benar,dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.".(Q.S.Al-Ankabut 2-3).serta dalam firmanNYA yang lain:"dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta ,jiwa dan buah-buahan.dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.(yaitu)orang-orang yang apabila di timpa musibah,mereka berkata;'inna lilahi wa inna ilahi raji'un[sesungguhnya kami milik ALLAH dan kepadaNYA lah kami kembali'].mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari tuhannya.dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.)".(Q.S.Al-Baqaroh.155-157.).sebagaimana pula rasulullah s.a.w bersabda ketika di tanya oleh Sa'd bin Abî Waqqâsh Radhiyallahu anhu:“Ya Rasûlullâh! Siapakah yang paling berat ujiannya?" Beliau menjawab, "Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan -agamanya”.(HR. at-Tirmidzi no. 2398, an-Nasâi no. 7482, Ibnu Mâjah no. 4523 (ash-Shahîhah no. 143).dan dalam hadits lainnya" Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa." (HR. Bukhari).dan sabda beliau s.a.w lainnya:"Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah)". (HR. Bukhari).
Adapun si pengelabu yang licik(syaithan)dari jenis jin dan manusia mempunyai cara tersendiri agar yang kembali(taubat)berbelok arah bahkan menyimpang dari aturan yang telah di gariskan olehNYA.sebut saja bid'ah(mengadakan sesuatu yang baru dalam agama),atau bahkan keraguan dalam sesuatu perkara,masuk dalm sebuah golongan sesat,bahkan kemunafikan sekalipun.(lihat dalam tulisan saya lainnya:awal mula kemunafikan,munafik siapa mereka,al-mufariqah[72 ahli neraka],pecah dan bercabang.sebagaimana yang ALLAH azza wa jalla firmankan:"dan ALLAH hendak menerima taubatmu,sedang orang-orang yang mengikuti hawA nafsunya menghendaki agar kamu berpaling sejauh-jauhnya(dari kebenaran).{Q.S An-NISSA 27)dan dalam firmanNYA yang lain:"sesungguhnya mereka hanyalah syaithan yang menakut-nakuti (kamu)dengan teman-teman setianya.karena itu janganlah kamu takut kepada mereka,tetapi takutlah kepadaKU jika kamu orang-orang yang beriman."(Q.S Ali-Imran 175).serta firmanNYA lainnya:" dan tidaklah ada kebaikan dalam bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan dari orang yang menyuruh bersedakah,atau berbuat kebaikan atau mengadakan perdamaian di antara manusia.barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhoan ALLAH,maka kami kelak akan meberikannya pahala yang besar".(Q.S An-Nissa 114).
Maka ketahuilah sesungguhnya petunjuk harus di cari dan di pelajari,karena tidaklah jalan-jalan yang menuju kesenangan abadi(surga)di lalui dengan susah payah,pengorbanan bahkan jiwa.karena petunjuk adalah ilmu yang di dalamnya ada cahaya penerang.sebagaimana yang rasulullah s.a.w khabarkan dalam sebuah hadits:"ALLAH menciptakan manusia dalam kegelapan.lalu IA melimpahkan seberkas cahaya.barang siapa yang memperolehnya maka akan mendapat petunjuk.dan barang siapa yang tidak memperolehnya maka ia akan celaka.."(Ibnu majah.).kemudian sabda beliau s.a.w lainnya:"barang siapa yang mencari ilmu,maka akan di mudahkan jalannya menuju surga.(di amalkan perihal ilmunya[penulis]'"(Thirmidzi.).
karena kehendak jiwa yang ingin menuju kepada RAAB nya akan mencari dengan intuisi jiwa itu sendiri.ia akan bebas yang berujung kepada ketidak pastian dengan penentuan kebenaran berpijak kepada diri sendiri,sehingga berakibat kepada pemahaman yang salah serta menyimpang,atau hanya sebatas ucapan belaka atau mengikuti orang-orang yang menafsiri al-qur'an  dan hadits rasulullah s.a.w dengan nalar dan hawa nafsu belaka(perasaan hati)sehingga sesat dan menyesatkan.
Adapun alqur'an dan hadits rasulullah s.a.w merupakan wahyu yang harus di tafsiri dan di pahami dengan ilmu pasti,serta cara bagaimana bisa mencapai keduanya.di sinilah di perlukan jalan(manhaj)agar bisa lurus dan tak menyimpang.tidak lain dan tidak bukan hanya melalui para shahabat rasulullah s.a.w seluruhnya.karena mereka mengetahui seluk-beluk al-qur'an dan sunnah rasulullah s.a.w ,dimana keduanya(al-qur'an&sunnah )di turunkan dan di sampaikan.merekalah orang-orang yang beriman pertama kali dengan keduanya,beraqidah,beramal saleh serta bersikap.serta segalanya telah diterangkan dengan jelas,beserta keterangan orang-orang yang mengikuti mereka sampai akhir zaman.karena setiap permasalahan di setiap kurun waktu harus di jelaskan oleh orang-orang yang terpercaya lagi jujur dalam mengikuti mereka.sekali lagi di atas manhaj(jalan)para shabat rasulullah s.a.w seluruhnya(as-salafus shalih).sebagaimana yang rasulullah sabdakan tentang mereka(para shahabat r.a):'Abdullah bin Mas'ûd Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:"Sebaik-baik manusia ialah pada zamanku, kemudian zaman berikutnya, dan kemudian zaman berikutnya. Lalu akan datang suatu kaum yang persaksiannya mendahului sumpah, dan sumpahnya mendahului persaksian."(bukhari-muslim).dan sabda beliau s.a.w lainnya:"kepada kalian bertaqwalah kepada ALLAH  azza wa jalla,dengar dan taatlah meskipun yang memimpin kalian seorang budak.barang siapa yang hidup setelahku,maka ia akan mendapati banyak pertetangan yang banyak.maka peganglah untuk kalian  sunnahku dan sunnah kulafaurrasyidin yang di beri petunjuk.gigitlah ia dengan gigi geraham kalian.barang siapa yang mengadakan suatu perkara yangbaru bid'ah.dan setiap bid'ah itu sesat"(Abu Daud-Thirmidzi ia berkata hadits hasan.dari jalan shahabat Abi Najih al-Irbadh bin Saariah r.a.)
sehinga engkau menjadi seperti apa yang IA firmankan:"engkau(Muhammad)engkau tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada ALLAH dan hari akhir,saling berkasih sayang kepada orang-orang yang menentang ALLAH dan rasulNYA.sekalipun  itu bapak-bapak mereka,anak-anak mereka,saudara-saudara atau keluarga-keluarga mereka.mereka itulah orang-orang yang telah di tanamkan keimanan dalam dada mereka.dan ALLAH telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dariNYA."(Q.S Al-Mujadilah 22.).dan firmanNYA yang lain:"mereka berkata;'sesungguhnya kami dahulu sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut(azab ALLAH).maka ALLAH memberikan karunuia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka""(At-Thur 26-27)
namun hendaknya seseorang tidak terlalu terburu-buru dalam beramal dan mengejar kedudukan di sisi ALLAH s.w.t.karena DIA lah RABB yang tidak mengantuk dan juga tidak tidur,yang selalu mengurusi makhlukNYA,akan selalu menerima setiap perbuatan hambaNYA,selagi seorang hamba berdiri di atas jalur yang benar,seperti jalan yang telah di sebutkan di atas.karena IA pun berfirman:"Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu catatan yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya. .” (Q.S.Al-Mu’minun:  62).
.dan rasulullah s.a.w bersabda perihal ini dengan sebuah hadits:"”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (terus-menerus) walaupun sedikit.”.(muslim.782 dari 'Aisyah r.a.).
Namun seorang hamba juga hendaknya tidak menunda-nunda waktu untuk melakukan ketaatan apapun bentuknya,karena syaithan akan mencampurinya sehingga ia akan menjadi malas bahkan lalai.sebagaimana yang ALLAH firmankan:"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (Ali Imran: 133).dan firmanNYA yang lain:"maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat.yaitu orang yang lalai dalam shalatnya.."(Q.S. Ma'un 4-5) .dalam hal ini pun shahabat yang mulia Abdullah bin 'Umar bin Khathab r.a berkata;"janganlah kamu menungu sore ketika waktu pagi.dan janganlah kamu menunggu pagi ketika waktu sore.".perkataan beliau r.a ini pun berkenaan sebuah hadits:"jadilah kamu hidup di dunia layaknya seorang yang asing atau seorang musafir"( Bukhari  dari shahabt Ibnu 'Umar r.a).
Namun perlu di ketahui,jika ada suatu permaslahan yang engkau belum dapat memecahkannya atau jalan keluarnya karena belum sampainya ilmu kepadamu.atau jika ada suatu perintah ataupun larangan yang belum bisa engkau menjalaninya,maka letakkan atau tunda saja dengan tanpa membuang,melupakan(melalaikan),membenci, bahkan mendustakannya.karena ilmu(petunjuk) serta hidayah&taufik terkadang tidaklah langsung bahkan memerlukan waktu yang hanya ALLAH s.w.t sendirilah yang memberikan itu semua.imam Ahmad bin hambal rahimahullah&imam Asy-syafi'i rahimahullah saja terkadang menunggu hingga satu tahun untuk mmecahkan suatu permasalahan yang di dalamnya mengandung ilmu yang jelas dan terang.
Demikianlah sekilas; untukmu yang kembali.semoga menjadi motifasi dalam menjalaninya.sebagaimana seorang mujahid berkata dalam sebuah syairnya:
                                bangktlah...bangkitlah.....wahai pemuda...
                                sungguh pintu-pintu surga telah di buka
                                pintu  firdaus bersama ruhku
                                di dalam keinginan yang kuat
                                       berjalanlah di bumi dan janganlah kau berkhianat
                                       dan tinggalkanlah orang-orang yang berkhianat&pendusta
                                       dan tolaklah kemegahan dunia&hindarkanlah
                                       di dalam agama ALLAH yang maha penerima taubat.

Sebagai penutup shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi dan rasul,panutan seluruh makhluk Muhammad s.a.w .tak lupa kepada para shahabat beliau s.a.w seluruhnya, serta orang-orang yang mengikutinya hingga akhir zaman.