xmlns= http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9. Sitemap: http://example.com/sitemap_location.xml IBNUSALIMA: Juni 2013

Minggu, 30 Juni 2013

MEMAHAMI LAFADZ DZIKIR DAN DOA

www.arrahmah.comSearch Engine
                                                       
Segala puji bagi ALLAH azza wa jalla yang telah member petunjuk,kepahaman dan menetapkannya bagi siapa yang IA kehendaki.barang siapa yang IA beri petunjuk,maka tidak ada satu juapun yang dapat menyesatkannya.dan barang siapa yang IA lindungi,maka tidak ada suatu juapun yang dapat melepaskannya,serta mencelakainya.
BELUM TIBAKAH WAKTUNYA BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN,UNTUK TUNDUK  HATI MEREKA UNTUK MENGINGAT ALLAH.DAN MENGIKUTI KEBENARAN YANG TELAH SAMPAI KEPADA MEREKA.DAN JANGANLAH MEREKA SEPERTI ORANG-ORANG YANG TELAH DI BERI KITAB SEBELUMNYA,SEHINGGA BERLALULAH WAKTU YANG PANJANG,SEHINGGA HATI MEREKA MENJADI KERAS.DAN BANYAK DARI MEREKA MENJADI ORANG-ORANG YANG FASIK.”(q.s Al-Hadid;16)
Ketahuilah kepahaman tentang nama dan sifatNYA merupakan suatu karunia  terbesar yang ALLAH berikan kepada makhlukNYA.karena terdapat hubungan yang erat antara seorang hamba dan rabbnya.dan sungguh di dalam dzikir serta doa terdapat suatu pijakan yang kokoh,yang jika di landasi dengan tauhid dan aqidah yang benar,maka akan tercipta sebuah satu kesatuan yang sempurna.
Makna zikir:zikir terambil dari bahasa arab:dzakara-yadzkuru-dzikraan  yang berarti  mengingat/menyebut.adapun makna ini begitu luas.dari mempelajari semua tentang iman dan islam(termasuk di dalamnya memahami dan mengingatNYA),mem,baca al-qur’an,hingga menyebut dan memujiNYA dengan hati,perkataan dan perbuatan.ALLAH s.w.t berfirman:”maka ingatlah kepadaKU,AKU pun akan ingat kepadamu.bersyukurlah kepadaKU.dan janganlah kamu ingkar kepadaKU.”(q.s Al-Baqarah:152).dan firmanNYA:”(yaitu)orang-orang yang mengingat ALLAH sambil berdiri,duduk,atau berbaring.dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi(seraya berkata);’ya,tuhan kami,tidaklah ENGKAU menciptakan semua ini sia-sia.maha suci ENGKAU,lindungilah kami dari azab neraka.”(Q.S Ali-Imran 191) dan rasulullah s.a.w bersabda:”ALLAH azza wa jalla berfirman;’AKU bersama persangkaan hambaKU kepadaKU.dan AKU bersamanya apabila ia mengingatKU.maka jika ia mengingatKU dalam dirinya,maka AKU akan mengingatnya dalam diriKU.dan apabila ia mengingatKU dalam keramaian,maka AKU akan mengingatnya lebih dari itu.dan apabila ia mendekatKU satu jengkal,maka AKU akan mendekatinya satu hasta.dan apabila ia mendekatiKU satu hasta,maka AKU akan mendekatinya satu depa.maka jika ia mendekatiKU dan apabila ia mendatangiKU dengan berjalan ,maka AKU akn mendatanginya dengan berlari.” (BUKHARI-MUSLIM/dari shahabat:Abu Hurairah r.a)
- Adapun makna doa terambil dari bahasa arab:da’a,yad’u,du’aan yang berarti:memohon atau meminta.disini penulis mencoba menguraikan tentang lafadz-lafadz zikir maupun doa yang terdapat dalam al-qur’an maupun hadits-hadits rasulullah s.a.w,bertujuan untuk memahami apa-apa yang terkandung di dalamnya.agar  di saat berzikir ataupun berdoa seseorang bisa lebih dekat(khusu)kepada rabbnya (dengan harap,cemas dan rasa takut)serta untuk lebih mengenalNYA,juga bertujuan untuk tidak hanya menyebutkan lafadznya saja,sehingga penyebutan itu tidak menjadi kata-kata tanpa makna,terlebih lagi sesuatu yang hambar.
Ketahuilah banyak dzikir dan doa dalam al-qur’an dan sunnah rasulullah s.a.w yang terangkum dan mengikut sertakan  99 nama dan sifat ALLAH s.w.t.dan ketahuilah sesungguhnya antara lafadz-lafadz yang satu dengan lainnya saling terkait satu sama lainnya,dengan nama dan sifat NYA.sehingga tercipta makna ke maha sempurnaanNYA dalam nama dan sifatNYA.sebut saja satu contoh satu lafadz dzikir dalam hadits rasulullah  s.a.w.melalui shahabat Abu Musa Al-Asy’ari r.a  bahwa rasulullah s.a.w bersabda:”katakanlah;’laa haula wa laa quata illaa billaah[tidak ada daya dan kekuatan kecuali karena ALLAH]karena kalimat tersebut merupakan harta simpanan dari harta-harta simpanan surga.”(Bukhari-Muslim).dalam hadits ini di sebutkan /tertera sifat ALLAH azza wa jalla yakni:AL-QAWII(maha kuat).sifat ini terkait dengan nama dan sifatNYA yang lain yakni Al-AZIZ(yang maha perkasa).karena IA yang maha kuat pastilah mempunyai ke maha perkasaan.dan di dalamnya terdapat pula makna bahwasanya manusia adalah makhluk yang lemah di sisiNYA.yang tiada kesanggupan sedikitpun kecuali atas kehendak dan keinginanNYA. Contoh kedua,lafadz  dzikir lainnya dalam hadits yang diriwayatkan dari shahabatAbu Ayyub r.a.bahwa rasulullah s.a.w bersabda:”barang siapa yang membaca;’laa illaha illa llaah wah dahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syaiin qadiir[tidak ada sesembahan yang berhak di sembah melainkan ALLAH,tidak ada sekutu bagiNYA,bagiNYA kekuasaan,dan bagiNYA segala pujian dan DIA maha kuasa atas segala sesuatu]sebanyak 10x,maka ia seperti orang yang merdekaan  4 orang budak dari anak keturunan Ismail./[dalam lafadz lainnya di sebutkan 100x.penulis]”(Bukhari-Muslim).dalam lafadz dzikir dalam hadits ini terdapat makna yang begitu besar,karena di dalamnya terdapat itsbat(penetapan)bahwasanya hanya ALLAH lah yang patut di sembah dengan benar,dan meniadakan segala sesuatu sembahan selainNYA,hanya DIA lah yang mutlak memiliki kekuasaan,di tanganNYA lah segala urusan juga DIA pula yang berhak menentukan apa-apa yang akan terjadi tanpa campur tangan sedikitpun makhlukNYA.hanya untukNYA segala pujian yang baik,dan tidak ada pujian yang baik melebihi pujian untukNYA.dan juga bahwasanya nama ALLAH adalah meliputi segala nama dan juga sifatNYA.serta para ulama berkata bahwasanya tidaklah penyebutan nama dan sifatNYA,akan lebih baik lagi disertai pula dengan nama  ALLAH.contoh jika menyebut nama Ar-ROHMAN,maka lebih baik lagi di dahului dengan nama ALLAH,jadi penyebutannya menjadi:ALLAHUROHMAN. semoga dengan dua contoh hadits di atas bisa dapat membantu untuk memahami tentang nama dan sifatNYA,dalam penyebutan dzikir untukNYA.
Adapun contoh doa,dalam al-qur’an dan hadits-hadits rasulullah s.a.w begitu banyak.ambil saja satu contoh doa yang termaktup dalam al-qur’an :”keduanya berkata(Adam&Hawa)ya tuhan kami,kami telah mendzolimi diri kami sendiri.jika ENGKAU tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”(Q.S Al-A’raf23).dalam pernyataan kalimat doa dalam ayat ini terdapat kandungan makna penyerahan/penyesalan diri kepada ALLAH azza wa jalla yang memiliki sifat maha pengampun.maka ketahuilah bahwa sanya sifat maha pengampunnya ALLAH berhubungan erat dengan nama dan sifatNYA yang lain yakni:At-TAWAAB(maha penerima taubat),juga Ar-RAHMAN (maha pengasih),dan Ar-RAHIIM(maha penyayang),serta Ar-RAUWWF(maha belas kasih).
Demikianlah sekelumit tentang pengertian ataupun  memahami lafadz-lafadz dzikir dan doa dalam al-qur’an dan hadit-kadits rasulullah s.a.w.akhirnya shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi dan rasul,panutan dan ikutan bagi penduduk bumi Muhammad Bin Abdullah s.a.w.serta tak lupa juga kepada para shahabat beliau s.a.w seluruhnya,para tabi’in,tabi’ut tabi’in serta orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.
              

Rabu, 26 Juni 2013

KEHENDAK JIWA

www.arrahmah.com
Search Engine


Segala puji bagi ALLAH azza wa jalla yang telah menetapkan manusia dan membentuknya menjadi makhluk sempurna,dengan segala kelengkapan satu dengan yg lainnya saling terkait.maka tidaklah mengherankan jika manusia saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.bahkan dalam diri manusia itu sendiri memerlukan je seragaman.dari ruh(jiwa,hati,tubuh,akal dan panca indra.maka jka salah satunya bersebrangan dari yg lainnya,akan terjadi suatu bentuk kelabilan dan ke goncangan dalam diri manusia tersebut.sadar atau tidak.sebagaimana yang rasulullah s.a.w  sabdakan:”sungguh ada dalam diri manusia ada segumpal darah,jika ia baik,maka baik pula seluruh tubuhnya.namun jika i a rusak,maka akan rusak pula jasadnya.ketahuilah bahwasanya segumpal darah itu adalah hati.”(Bukhari,dari shahabatAbu Abdullah Nu’man bin Basyir r.a)
“MAKA HADAPKANLAH WAJAHMU DENGAN LURUS KEPADA AGAMA(ISLAM)(SESUAI)FITRAH ALLAH.DI SEBABKAN DIA TELAH MENCIPTAKAN MANUSIA SESUAI(FITRAH)ITU.TIDAK ADA PERUBAHAN PADA CiPTAAN ALLAH(ITULAH)AGAMA YANG LURUS.TETAPI KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK MEGETAHUI.)”(Q.S ar-ruum 30)
KALIAN HARUS MENGUKUTI JALAN YANG LURUS DAN MUDAH.KARENA SESUNGGUHNYA BARANG SIAPA YANG BERANI MEMBANTAH PERKARA AGAMA INI,NISCAYA AKAN DI KALAHKAN DENGAN MUDAH.”(At-Thabari dlm musykilil atsar(2/86)Al-Hakim,Al-Marwazi dlm Zawa’idu zuhud[1113]Ahmad,Al-Baihaqi/shahih oleh Al-AlBaniy dlm kitab takhrij sunnah ad-Dakhak asy-Syaibani [dari shahabat Baridah Al-Aslami.)
Manusia yang di ciptakan dengan kelengkapan hawa nafsu(keinginan)bertujuan agar manusia sendiri mengetahui apa yg menjadi kebutuhannya.baik kehidupan dunia,maupun akhirat.namun perlu diketahui bahwasanya kehendak(hawa nafsu)merupakan sesuatu apa yang menjadi bentuk dari sifat dan jenis manusia itu sendiri.artinya manusia adalah dirinya yang bertumpu pada sebuah kehendak dan keinginan pada saat itu atuapun menjadi karakter bagi dirinya.ALLAH s.w.t telah menurunkan kitab(al-qur’an)sebagai pedoman dan batas di mana manusia bisa berpegang dengannya,dan agar mendapat keridhoanNYA.namun manusia dengan sifat penentangannya tidak mau perduli dan tak mau mengikuti aturanNYA,karena ketidak tahuannya,sehingga menjadi penentang yang keras,berpijak kepada diri dan kehendaknya,meski terkadang jiwa mengingini untuk mencapai keridhoanNYA,namun dengan kecongkakan dan k esombongan diri.sebagaimana ALLAH azza wa jalla berfirman:”sungguh manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari(nikmat ALLAH)(Q.S Ibrahim 34). Dan firmanNYA:”tetapi orang-orang yg dzalim mengikuti keinginannya tanpa ilmu pengetahuan.maka siapakah yg dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah di sesatkan ALLAH.dan tidak ada seorang penolongpun bagi mereka.”(Q.S Ar-RUUM 29).sebut saja mereka kaum sufi..mereka orang-orang yg mencoba untuk mencari jalan kepadaNYA,meski mereka sendiri mengetahui bahwasanya IA azza wa jalla telah menurunkan al-qur’an dan sunnah nabiNYA Muhammad s.a.w.dengan kata lain mereka ingin menuju sesuatu yg telah pasti dengan jalan yang mereka tidak ketahui serta kecongkakan diri.sehingga tak sedikit dari mereka berkeyakinan pada diri mereka melebihi para nabi dan rasul.dan mengatakan aku adalah ALLAH,dan ALLAH adalah diriku(bersatu dengannya/berada dalam hati mereka),serta keyakunan yang lainnya.bahkan ada juga sebagian dari mereka berani mengatasnamakan rasulullah s.a.w ,demi mendapatkan pengikut dan kepercayaan diri.dengan membuat hadits-hadits palsu,munkar,do’if.sebagaimana yg ALLAH s.w.t firmankan:”dan siapakah yang lebih dzolim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap ALLAH?mereka itu akan di hadapkan kepada tuhan mereka,dan para saksi berkata;’orang-orang inilah yang telah berbohong kepada tuhan mereka.’ingatlah laknat ALLAH(di timpakan )kepada orang yg dzalim.(yaitu)mereka yg menghalangi dari jalan ALLAH dan menghendaki agar jalan itu bengkok.dan mereka itulah orang yg tidak percaya adanya akhirat.”(Q.S.Hud 18-19).dan rasulullah sa.w. bersabda perihal ini:”barang siapa yg berdusta mengatas namakan aku dengan sengaja,maka silahkan mencari tempat duduknya di neraka.”(Bukhari –Muslim dari shahabat Abu Hurairah r.a)dan banyak pula dari luar golongan mereka(kaum sufi)tak jauh beda.mereka berpijak di atas diri-diri mereka sendiri dengan suatu yg nisbi ataupun tak tentu arah.bahkan tak jarang dari mereka menyandarkan perbuatan dan perkataan mereka dengan al-qur’an atau sunnah nabi sa.w.demi kepentingan mereka,atau dengan kehendak mereka,tanpa ilmu yang benar tentang pemahaman al-qur’an dan sunnah nabi s.a.w.menurut pemahaman para shahabat r.a memahami keduanya(al-qur’an &sunnah nabi s.a.w)dan terkadang mereka mengatakan sesuatu yg benar yg sesuai dengan al-qur’an atau sunnah rasulullah s.a.w.karena memang syaithan demikian adanya sebagaimana yg rasulullah s.a.w,sabdakan dariAbu Hurairah r.a iaberkata(dlm hadits yg panjang)”aku ditugaskan rasulullah s.a.w untuk menjaga hasil zakat pada bulan ramadhan.tiba-tiba datanglah seseorang kepadaku dan mengambil sedikit zakat itu.lalu aku menangkapnya.seraya berkata;’kamu akan ku adukan kepada rasulullah s.a.w.orang itu berkata;’biarkan aku,sesungguhnya aku orang yg miskin,punya anak banyak dan sangat membutuhkannya,’pada keesokan harinya rasulullah s.a.w bertanya kepadaku:”hai Abu Hurairah apa yg dilakukan tawananmu semalam?”aku menjawab;’ya rasulullah,dia mengadukan kemiskinannya dan keluarganya yg banyak, aku kasihan kepadanya maka aku melepaskannya.’kemudian rasulullah s.a.w berkata:”sesungguhnya orang itu berdusta.esok ia akan kembali datang kepadamu.”kejadian ini berulang hingga 3x.kemudian pada ketiga kalinya orang itu berkata;’sungguh aku akan mengajarkan beberapa kalimat yg dengannya kamu akan beroleh manfaat dari ALLAH.’saya bertanya(Abu Hurairah r.a);’kalimat apakah itu?’orang itu berkata;’jika kamu hendak tidur,maka bacalah ayat kursi.’maka ALLAH akan senantiasa menurunkan pelindung bagimu,dan syaithan tidak akan mendekatkanmu hingga pagi.’keesokan harinya rasulullah s.a.w bersabda:”dia telah benar kepadamu(Abu Hurairah)dan sebenarnya dia adalah pendusta.hai Abu Hurairah tahukah dengan siapa engkau bicara semalam?”saya menjawab;’tidak’nabi s.a.w bersabda:”dia adalah syaithan.”(Bukhari):’dan Mudz Bin Jabbal r.a berkata:”hati-hatilah dengan bid’ah,karena bid’ah itu adalah sesat.dan berhati-hatilah terhadap penyimpangan ahli hikmah.karena sesungguhnya syaithan itu bisa jadi mengatakan sebuah kesesatan lewat mulut orang baik.dan bisa jadi sesuatu yang benar itu keluar dari mulut orang yang munafik.”(Thirmidzi,Al-Baihaqi,Ad-Darimi,Adz-Dzahabi).
Serta banyak dewasa ini orang-orang yg berkata dan berceloteh mengatasnamakan kebenaran,namun pada dasarnya omong kosong belaka,tanpa pijakan yang jelas,kecuali menurut kata hati dan keinginan saja.dengan kehendak dirinya untuk menjadi benar dan di benarkan.yang pada dasarnya adalah sebuah kesalahan belaka.dan banyak dari mereka tak paham bahkan tak mengerti tentang agama sedikitpun.namun terkadang sesekali mereka berkata dan berhujjah dengan,’sebutsaja al-qur’an ataupun sunnah rasulullah s.a.w,demi pengakuan dan hanya menjadikan keduanya(al-qur’an&sunnah nabi s.a.w)alat atau tameng untuk mengukuhkan keberadaan mereka dengan dirinya atau kehendak serta keinginan pribadi belaka.dan ALLAH s.w.t berfirman tentang mereka:”dan orang-orang dzolim hanya mementingkan kenikmatan dan kemewahan.dan mereka adalah orang-orang yg berdosa.”(Q.S Hud 116).
Dan sungguh banyak dari manusia ingin mengetahui segala sesuatu dengan kemampuan dirinya,bahkan dalam menemukan ataupun mengingini sesuatu tentangNYA,tanpa harus melihat dan mempelajari serta mengamalkan apa-apa yg tertera dalam al-qur’an dan sunnah nabi s.a.w.atau tanpa pengetahuan yg pasti,dengan kata lain sok tahu,serta mendahului  terhadap ALLAH dan rasulNYA Muhammad s.a.w,sebagaimana firmanNYA:”sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap ALLAH tidak akan beruntung.”(Q.S An-Nahl :116)dan firmanNYA:”wahai orang-orang yang beriman!janganlah kamu mendahului ALLAH dan rasulNYA.dan bertaqwalah kepada ALLAH,sungguh ALLAH maha mendengar,maha mengetahui.”(Q.S Al-Hujurat 1)dan firmanNYA:”dan seandainya kebenaran itu mengikuti keinginan mereka,pasti binasalah langit dan bumi dan semua yang ada di dalamnya.bahkan kami telah memberikan peringatan kepada mereka,tetapi mereka berpaling dari peringatan itu.”.”(Q.S. Al-Mu’minun 71).
Namun ada juga  tak sedikit dari mereka mengambil pelajaran dari al-qur’an dan sunnah nabi s.a.w sebatas kemapuan dan kebodohan mereka.tidak dengan ilmu dan kaidah-kaidah ataupun pelajaran yang benar.dengan mengikuti para salafus sholih(para shahabat nabi s.a.w)dan orang –orang yang berada di jalannya.karena mereka para shahabat nabi s.a.w merekalah orang-orang yang mengetahui seluk-beluk dan ilmu tentang al-qur’an.karena pada zaman merekalah al-qur’an di turunkan,serta merekalah yang bergaul langsung dan menimba ilmu serta melihat dan mendengar sabda-sabda rasulullah s.a.w.
Akhirnya shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi dan rasul,panutan seluruh alam,Muhammad s.a.w,serta tidak juga kepada para shahabat beliau s.a.w seluruhnya,tabi’in,tabi’ut tabi’in dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.

Jumat, 21 Juni 2013

AQLANIUNpara penyembah&pengedepankan akal

www.arrahmah.com
Search Engine


Segala puji bagi ALLAH azza wa jalla yg telah menganugrahkan sesuatu yg IA sendiri tidak memberikannya kepada selain manusia.dan dengan akal tersebut manusia di berikan amanah di muka bumi inisebagai khalifah(pengemban) ketentuan dariNYA.sebagai konsekwensinya manusia dapat memilih apa-apa yg ia inginkan untuk dirinya sendiri terlebih lagi bagi ALLAH azza wa jalla.
Akal(logika)sebuah fenomena di mana segala sesuatunya bisa ia cerna melalui penalaran,hingga pada titik kejenuhan,ketidak berdayaan(batas )kesempurnaan untuknya.adapun IA azza wa jalla memberikannya hanya sampai pada sesuatu yg IA sendiri telah menetapkannya.yang manusia sendiri sebenarnya mengetahui,setelah ia mengarunginya,meski pada dasarnya di atas ke bodohan dan ketidak tahuan yg berujung pada ke sombongan,penentangan,pendustaan,serta pertanyaan yg dungu.sebagaimana yg rasulullah s.a.w sabdakan:”dan hingga syaithan membisikan sebuah pertanyaan’siapa yg menciptakan ALLAH?’.maka jika kalian mendapati yg demikian maka berhentilah dan ucapkan;’amantu billahi wa rasulihi(aku beriman kepada ALLAH dan rasulNYA).”(Ahmad,Abu Ya’la,Al-Bazar,At-Thabrani dari Aisyah r.a.).
Dalam hadits di atas di khabarkan tentang kehendak,ataupun keinginan logika manusia dengan penalarannya.dalam satu hal,sebut saja ;’pencarian tuhan’.karena ketiada batasan logika manusia yg di rasakan,yang sebenarnya,sadar atau tidak manusia itu sendiri tahu sesungguhnya batas adalah penalaran itu sendiri,hingga ia akan bermuara pada hati nurani terhadap keimanan seseorang.
Lantas bagaimana merurutmu jika itu terjadi pada sesuatu yang memang hanya terdapat dalam hukum atau nama dan sifatNYA?tentu sangat bodoh,dikatakan kepada orang yg merasa berlogika dan mengandalkan kekuatan nalar semata.karena IA azza wa jalla telah menurunkan hujjah berupa al-qur’an dan sunnah rasulullah s.a.w sebagai penjelasnya.dan tentu sangat bodoh dan di atas kedunguan yg sangat jika logika saja berhak mencari dan menemukan suatu jawaban suatu permasalahan,malah IA azza wa jalla dikatakan ada pada diri seseorang(menitis/bersatu).ataupun IA azza wa jalla memiliki kesamaan dengan makhluk seperti;mempunyai anak,istri,atau satu dari dua ataupun tiga.sedang IA sendiri menciptakan manusia pada awal kalinya(Adam a.s).
Jadi pada prinsipnya akal merupakan sebuah alat yg dengan atau tanpanya hati tak bisa berjalan.begitu pula sebaliknya akal tidak bisa menentukan dan bebas berkata benar,karena hati sebagai sumber penerimaan,keduanya mempunyai timbal balik dan hubungan yg erat.sedang iman kepadaNYA dan kepada rasulNYA adalah hujjah untuk keduanya.karena pada dasarnya manusia itu di ciptakan dan tidak menciptakan dirinya.
Adapun aqlaniun(para penyembah/mengedepankan akal)mereka hakikatnya sebuah fenomena kekufuran terhadap sang khalik yakni ALLAH azza wa jalla.mereka dengan cabang yg mereka sendiri membuatnya seperti filsafat,ataupun lainnya  dari apa yg mereka katakan ilmu,namun pada hakekatnya hanyalah permainan logika dan syak wasangka yang tak tentu arah,berujung pada sebuah ketidak pastian sertya nisbi.ini adalah bentuk penentangan terhadap risalah para nabi dan rasul yg memang mereka di perintahkan untuk menjadi pembawa risalah dariNYA. sebagaimana yang ALLAH azza wa jalla kabarkan tentang mereka:”dan mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu.mereka tidak lain hanyalah mengikuti dugaan.dan sesungguhnya dugaan itu tidak berfaedah sedikitpun tentang kebenaran.”(Q.S An-Najm 28).dan ALLAH sendiri mencela mereka dengan firmanNYA:”ALIF.LAM,RA(inilah)kitab yg ayat-ayatnya tersusun rapi kemudian di jelaskan secara terperinci.(yg di turunkan)dari sisi (ALLAH) yg maha bijaksana,maha teliti.”(Q.S Hud 1)dan firmanNYA:”bahkan mereka mengatakandia(Muhammad)membuat-buat al-qur’an itu.’katakanlah(kalau demikian)datangkanlah sepuluh surat semisalnya(al-qur’an)yg di buat-buat.dan ajaklah siapa saja di antara kamu yg sanggup selain ALLAH.jika kamu orang-orang yg benar.maka jika mereka tidak memenuhi tantanganmu,maka(katakanlah);’ketahuilah,bahwa(al-qur’an)itu di turunkan dengan ilmu ALLAH.dan bahwa tidak ada tuhan selain DIA,maka maukah kamu berserah diri?”(Q.S Hud 13-14).sehingga di antara mereka ada yg tak mengenal tuhan(ateis),atupun kafir,penentang,pendusta,sombong,tak mengenal takdir yg baik atupun buruk dengan benar(mendustakan takdir),sebagaimana yg rasulullah s.a.w sabdakan dari Abu Hurairah r.a ia berkata;’rasulullah s.a.w bersabda:”sesungguhnya setiap umat itu pasti ada kaum majusinya(penyembah api/penulis)dan kaum majusi ini adalah para pengikut aliran qadariah.oleh karena itu,janganlah kalian menjenguk mereka apabila mereka sakit,dan jangan kalian menshalati jenazah mereka apabila mereka meninggal dunia.”(shahih menurut Al-AlBany dlm takhrij hadits kitab sunnan ad-Dhahak asy-Syaibany).adapun jabariyah adalah orang-orang/aliran yg menganganggap bahwasanya manusia tidak berkehendak terhadap dirinya,artinya ALLAH lah yg menentukan perbuatan manusia,dan manusia tidak punya ke inginan sedikitpun tentang dirinya ini adalah pendapat bathil sesat dan menyesatkan..dan berkata ‘Umar bin Khatab r.a tentang mereka:”hati-hatilah kalian terhadap ahlul rayi(aqlaniun)karena sesungguhnya mereka adalah musuh-musuh sunnah.berat bagi mereka menghafal hadits.maka mereka berkata dengan pendapat mereka sendiri,hingga mereka sesat dan menyesatkan.”(Al-Lalakaiy,Ibnu Abdil Barr dlm al-jami’ hal 476).juga al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:”jika seseorang mempelajari ilmu kalam(mantiq/filsafat),maka ketika ia mempelajarinya pagi hari,sore harinya ia telah menjadi gila.”
Demikianlah sekelumit tentang mereka para aqlaniun/penyembah ataupun mengedepankan akal{logika}.mereka ada dan terus melancarkan pemikiran dan pendapatnya dengan sesuatu bentuk penyimpangan.mereka ada dalam musuh ataupun dalam kalangan yg mengaku beragama islam islam.dengan penyesatan yg ada.dengan bentuknya masing-masing dari yg menggunakan hujjah mereka ataupun dengan mempermainkan ataupun mensalah artikan al-qur’an dan sunnah nabi s.a.w,menurut logika dan penalaran mereka.tanpa harus melihat dan merujuk para shahabat nabi s.a.w serta orang-orang yg berada di atas jalannya.yg mereka(para shahabt nabi s.a.w)lebih mengetahui tentang al-qur’an dan sunnah nabi s.a.w.karena pada merekalah ALLAH s.w.t menurunkan al-qur’an kepada rasulullah s.a.w.dan dengan mmerekalah rasulullah s.a.w berkata dan berbuat.akhirnya shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi dan rasul,panutan bagi segenap alam:Muhammad bin Abdillah s.a.w,serta para shahabt beliau seluruhnya,tabi’in,tabi’ut tabi’in,serta orang-orang yg mengikutinya sampai akhir zaman.

Selasa, 18 Juni 2013

AWAL MULA KEMUNAFIKAN

www.arrahmah.com
Search Engine


DAN TIDAKKAH MEREKA(ORANG-ORANG MUNAFIK)MEMPERHATIKAN BAHWA MEREKA DI UJI SEKALI ATAU DUA KALI DALAM SETAHUN,NAMUN MEREKA TIDAK(JUGA)BERTAUBAT DAN TIDAK(PULA)MENGAMBIL PELAJARAN?  (Q.S AtTaubah 126)
Munafik adalah satu sifat yang paling buruk dari sekian banyak sifat buruk yang IA ciptakan&IA haramkan untuk diriNYA juga untuk seluruh makhluk ciptaanNYA.karena didalam sifat munafik tersimpan begitu banyak kerusakan yang di timbulkannya.dari pendustaan,tidak tetapnya pendirian,tidak amanah,pengingkaran,tidak adanya keseriusan,dan lainnya.sifat ini mempunyai wujud tersendiri dari sifat-sifat buruk yang ada. Sifat ini juga mempunyai bentuk jalan,cara segala apa yang menyampaikan kepada sifat yang menyeluruh.karena  ia mempunyai rangkaian yang apabila satu dengan lainnya menyatu maka terciptalah bentuk aslinya sebaga sifat yang menyeluruh.dalam tulisan ini saya mencoba menjabarkan dan memberikan penjelasan awal mula sifat munafik muncul.
Ketahuilah bahwasanya jalan ke munafikan merupakan jalan yang unik lagi penuh dalam kecerobohan dan ke dunguan.bagaimana tidak,ketika seseorang(munafik)mencari sesuatu yang dapat meneranginya dalam gelap(petunjuk:al-qur’an&sunnah nabi s.a.w)ketika ia berhenti kemudian meneruskan perjalanan(di dunia) pada suatu tujuan(akhirat),malah ia dengan kedunguannya memadamkan cahaya tersebut,dengan perbuatan,perkataan dan pendustaan hati mereka.sebagaimana yg ALLAH azza wa jalla firmankan:”perumpamaan mereka seperti orang-orang yg menyalakan api,setelah menerangi sekelilingnya,ALLAH melenyapkan cahaya(yg menerangi)mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan,tidak dapat melihat.mereka tuli,bisu  dan buta,sehingga mereka tidak dapat kembali.”(Q.S Al-Baqarah 17-18/lihat juga tafsir Ibnu Katsir).perumpamaan jalan ini  adalah ketika ia(orang munafik)berjalan dalam ke gelapan malam,dalam ke adaan hujan lebat di sertai kilat yg menyambar begitu keras(hujah yg terang berupa al-qur’an dan sunnah nabi s.a.w).sehingga dalam keadaan gelap ia labil,takut tak tentu arah(iman&kafir),dan seketika itu juga kilat menyambar dengan keras(berupa keterangan yg jelas dari al-qur’an dan sunnah nabi s.a.w)sebagai penerang ia untuk melanjutkan perjalanan,justru malah ia tak mampu mengambil penerang tersebut sebagai penentu arah,dan membuangnya di hujan gelap dalam malam.sehingga ia menutup telinganya karena keras nya suara kilat kilat tersebut(peringatan&ancaman).sebagaimana firmanNYA:”atau seperti(orang yg di timpa)hujan lebat dari langit,yg di sertai kegelapan.petir dan kilat.mereka  menyumbat telinga dengan jari-jarinya(menghindari)suara petir itu lantaran takut mati.ALLAH meliputi orang-orang yg kafir.hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka.setiap kali(kilat itu)menyinari,mereka berjalan di bawah sinar itu.dan apabila gelap menerpa mereka,mereka berhenti.sekiranya ALLAH menghendaki,niscaya IA menghilangkan penglihatan mereka.sungguh,ALLAH maha kuasa atas segala sesuatu.(Q.S Al-Baqarah 19-20/lihat juga tafsir Ibnu Katsir).dan firmanNYA:”dan (begitu pula)kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti pertama kali mereka tidak beriman kepadanya(al-qur’an)dan kami biarkan mereka bingung dalam kesesatan.”(Q.S Al-An’am 110).dan firmanNYA:”akan AKU palingkan dari tanda-tanda(kekuasaanKU)orang-orang yg menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yg benar.kalaupun mereka melihat  setiap tanda(kekuasaanKU)mereka tidak akan beriman kepadanya.dan jika melihat jalan yg membawa petunjuk,mereka tidak(akan)menempuhnya.tetapi JiKa mereka melihat jalan kesesatan,mereka menempuhnya.ygdemikian itu karena mereka mendustakan ayat-ayat kami dan mereka selalu lengah terhadapnya.”(Q.S Al-A’RAF 146)
Ini merupan perumpamaan kisah yang ALLAH s.w.t berikan tentang kaum munafik terhadap kebenaran al-qur’an&sunnah rasulullah s.a.w untuk  dan terhadap dirinya.tidak mau mendengar,mengambil pelajaran dan tuntunan hidup,malah menukarnya dengan nafsu dirinya dan mengikuti syaithan yg licik,serta beranggapan buruk kepada ALLAH,kalamNYA(al-qur’an)dan rasulNYA Muhammad s.a.w.
Ini berlawanan dengan keadaan para nabi dan rasul,serta orang-orang yg mengikutinya.karena mereka menganggap segala sesuatunya merupakan ujian terhadap mereka dalam keteguhan keimanan.mereka mengambil kebenaran berupa peringatan dan pelajaran tersebut sebagai ketundukan dan memurnikan  ketaatan kepadaNYA,dan membuang keinginan hawa nafsunya serta keraguan yg di timbulkan syaithan dari dalam hatinya.sebagaimana yg ALLAH s.w.t firmankan:”dan demikian lah untuk setiap nabi kami jadikan musuh,yg terdiri dari syaithan-syaithan dari jenis manusia dan jin.sebagian mereka membisikan kepada sebagian yg lain perkataan yg indah sebagai tipuan.dan kalaulah tuhanmu menghendaki,niscaya mereka tidak akan melakukannya.dan biarkanlah mereka bersama apa(kebohongan)yg mereka ada-adakan.dan agar hati kecil orang-orang yg tidak beriman kepada akhirat,tertarik pada bisikan itu,dan menyenanginya,dan agar mereka melakukan apa yg biasa mereka lakukan.”(q.s al-AN’AM 112-113).dan dalam firmanNYA yg lain:”dan kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak (pula)seorang nabi sebelum engkau(Muhammad)melainkan apabila ia mempunyai ke inginan,syaithan pun memasukkan godaan-godaan kedalam keinginannya itu.tetapi ALLAH menghilangkan apa yg di masukkan syaithan itu,dan ALLAH akan menguatkan ayat-ayatNYA.dan ALLAH maha mengetahui,maha bijaksana.”(Q.S Al-Hajj 52).dan dalam hal ini rasulullah s.a.w bersabda:”manusia itu seperti barang tambang.yang paling berat mendapatkan ujian adalah para nabi,kemudian orang yg setelahnya,dan yg setelahnya.sesorang akan di uji menurut kadar agamanya.apabila agamanya baik maka ujiannya semakin besar.namun jika agamanya lemah,maka ujiannyapun lemah juga.seseorang senantiasa di uji,sehingga ia berjalan di atas muka bumi tanpa dosa.”(Thirmidzi,Ibnu Majah,Ahmad/dan di shahihkan AL-Albany dalam shiha targhib wa tarhib dari shahabat mushab bin Sai’id r.a dari ayahnya)
Adapun bagi mereka kaum penentang dari kalangan  kafir dan munafik merupakan sebuah penyesatan dan penyimpangan yg mereka pilih.akibat pendustaan,serta ketidak tundukannya mereka kepada ALLAH s.w.t,kalamNYA(AL-QUR’AN),dan rasulNYA.sehingga mereka mencerca ,mentertawai;ALLAH,kalamNYA,dan para nabi dan rasulNYA dan orang-orang yg mengikutinya.sebagaimana yg IA firmankan:”dan jika kamu tanyakan kepada mereka nincaya mereka akan menjawab;’sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.’katakanlah;’mengapa kepada ALLAH,dan ayat-ayatNYA serta rasulNYA kamu selalu berolok-olok?.tidak perlu kamu meminta maaf,karena kamu telah kafir setelah beriman.”(Q.S At-Taubah 65-66).dan firmanNYA:”jika mereka memperoleh kebaikan maka mereka berkata;’ini dari sisi ALLAH.’namun jika mereka di timpa keburukan,mereka berkata;’ini dari engkau (Muhammad).’katakanlah;’semuanya dari sisi ALLAH.’maka mengapa orang-orang itu(kaum munafik)hampir-hampir tidak memahami pembicaraan(sedikitpun)?”(Q.S An-Nisaa 78).dan firmanNYA:”maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini?.dan kamu tertawakan dan tidak menangis.sedang kamu lengah darinya.”(Q.S An-Najm 59-61).dalam hal ini rasulullah s.a.w bersabda,dari Abu Hurairah r.a ia berkata;’rasulullah s.a.w bersabda:”ALLAH s.w.t berfirman;’barang siapa yg memusuhi waliKU,maka AKU menyatakan perang terhadapnya.dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaKU dengan amalan tambahan(sunnah)maka AKU akan mencintainya”(Bukhari).
Dan sungguh orang menuju ke dalam kemunafikan,ataupun telah masuk kedalamnya,bagaikan orang mengingini sesuatu yg mereka sendiri tidak tahu Dan tidak bisa menggapainya.baik dalam kehidupan dunia berupa ketenangan hidup,dengan kelapangan hati menerima segala apa yg datang dariNYA,baik takdir yg buruk maupun baik,yg di rasakan oleh orang-orang yg beriman.sebagaimana firmanNYA:”pada hari dimana orang-orang munafik baik laki-laki maupun yg perempuan berkata kepada orang-orang yg beriman;’tunggulah kami!kami akan mengambil cahayamu.’(kepada mereka) dikatakan;’kembalilah kamu kebelakang dan carilah sendiri cahaya(untukmu).lalu diantara mereka di pasang dinding(pemisah)yg berpintu.di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab.”(Q.S Al-Hadid 13).untuk lebih jelasnya lagi lihat tulisan saya tentang:munafik ?!siapa mereka.
Sebagai penutup shalawat serta salam terlimpah dan tyercurah kepada penutu[p para nabi dan rasul,panutan dan suri tauladan bagi setiap manusia Muhammad bin Abdillah s.a.w..serta tak lupa juga kepada para para shahabat beliau s.a.w seluruhnya,tabi’in,tabi’ut tabi’in serta orang –orang yg berada di atas jalannya.