xmlns= http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9. Sitemap: http://example.com/sitemap_location.xml IBNUSALIMA: Desember 2014

Senin, 22 Desember 2014

PERIHAL NIAT

Search Enginewww.arrahmah.com

Segala puji milik ALLAH s.w.t karena DIA lah zat yang maha esa,dengan ketinggianNYA tak dapat di jangkau oleh sesuatupun juga.DIA lah yang menciptakan makhluk dalam kegelapan DIA pulalah yang memberikan cahaya berupa petunjuk,ilmu dan apa-apa yang dinginkanNYA untuk makhluk NYA yang IA kehendaki.barang siapa yang di beri petunjuk maka tak ada satu juapun yang dapat menyesatkannya.begitu pula barang siapa yang di sesatkanNYA,tidak satupun jua yang dapat memberi petunjuk.
Ketahuilah sesungguhnya niat merupakan sebuah keinginan seseorang dalam awal mula mengerjakan sesuatu yang di anggap dapat menjadikan dirinya sebagai sesuatu bentuk yang di inginkannya.ini masuk dalam segala keadaan ;baik perkataan maupun perbuatan perbuatan.karena tidaklah pahala maupun dosa terjadi di karenakan niat ini.adapun keikhlasan sebagai sesuatu yang utama yang harus di tuju agar niat itu baik dan sempurna.tidak ketinggalan pula pengambilan jalan dan cara yang di tempuhpun harus sesuai dari garis yang telah di tentukanNYA,mengikuti nabi yang terutus sebagai mandat sang pemberi syariat itu sendiri,yakni ALLAH azza wa jalla.berapa banyakperbuatan itu hancur tak berarti di karenakan niat itu berubah alur dan bentuk sebagai sebuah kedustaan dan penentangan.dan berapa banyak pula pergulatan niat dalam hati seseorang ketika berjalan dalam perwujutan niat itu sendiri yang sering kali muncul dalam hati seseorang,yang bisa jadi niat lurus memenangkan pertempuran itu sendiri,atau justru sebaliknya kalah dan tak berdaya  di karenakan syaithan sang pembisik mengelabuinya.lantas bagaimana cara agar niat yang ikhlas terpelihara dalam hati dan terwujud dalam perbuatan...?tentunya di perlukan tekad yang kuat,ketundukkan yang penuh kepada sesuatu yang di tuju yakni ALLAH yang maha suci,serta mengetahui apa-apa yang menjadi rintangan dan hambatan terhadap niat itu sendiri.disini penulis mencoba berbagi ilmu melalui al-quran dan sunnah nabi Muhammad s.a.w dan para shahabat r.a yang mereka di puji ALLAH s.w.t dan rasulNYA dalam hal apapun dari ketaatan,perbuatan serta ucapan mereka.
Beberapa hambatan dalam niat yang baik:
       1.mengutarakan niat tanpa ada keinginan yang kuat dalam hati untuk melaksanakannya.dalam hal ini tentu hanya bualan dan omong kosong belaka,dan permainan hati terhadap niat tersebut.sebagaimana seorang ulama berkata:”perkataan itu laksana air yang di siramkan di atas tanah.ia akan habis tak berbekas.”.seseorang yang lurus agamanya serta mempunyai tanggung jawab dan ketundukan terhadap ALLAH s.w.t selalu mengingat apa-apa yang harus di lakukan untuk dirinya dan tujuan akhir dari hidup,karena jikalau tidak,maka hati akan selalu lalai dan tergoda dalam sebuah permainan dan senda gurau belaka.dalam hal ini ALLAH azza wa jalla mengingatkan kita dalam firmanNYA:”dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang  tidak kamu ketahui.karena pendengaran,penglihatan dan hati semuanya akan di mintai pertanggungjawabannya.”(Al-Isro 36).sehingga seseorang yang tidak terjerumus kedalam permainan hati dan melalaikannya akan mendapat kebaikan berupa pahala.karena rasulullah s.a.w. bersabda:” barang siapa yang berniat melakukan kebaikan dan dia belum melaksanakannya maka ALLAH akan mencatatnya sebagai kebaikan yang sempurna.dan barang siapa yang melaksanakannya ALLAH akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus  atau bahkan lebih.dan barang siapa yang berniat melakukan kejahatan dan dia belum melaksanakannya,maka ALLAH akan mencatatnya sebagai satu kebaikan.dan barang siapa yang melakukan kejahatan itu akan di catat satu ke burukan. .”(riwayat bukhari-muslim..)dan sabda beliau s.a.w  lainnya  dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma bahwa Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallambersabda, ”Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla memaafkan kesalahan (yang tanpa sengaja) dan (kesalahan karena) lupa dari umatku serta kesalahan yang terpaksa dilakukan." Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Ibnu Mâjah (no. 2045), al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubra (VII/356-357), ad-Dâraquthni (III/403), al-Hâkim (II/198), Ibnu Hibbân (no. 7175 –at-Ta’lîqâtul Hisân), al-‘Uqaili dalam adh-Dhu’afâ (IV/1298).sementara Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albâni rahimahullah dalam Irwâ-ul Ghalîl (no. 82) menghukuminya sebagai hadits yang shah                                                                 
           2.mengetahui  fitnah-fitnah yang mengotori  hati.ketahuilah bahwasanya fitnah-fitnah muncul di karenakan penentangan serta ketidaktahuan terhadap apa-apa yang harus di jauhi dan di tiadakan dalam diri serta masyarakat dan agama.IA yang maha pemurah dan maha penerima taubat berfirman:”telah nampak kerusakan di daratan dan lautan di karenakan perbuatan tangan manusia.supaya  ALLAH merasakan sebagaian dari perbuatan mereka,agar mereka kembali kejalan yang benar.(Q.S Ar-Ruum 41).dan firmanNYA yang lain:”dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tangan kamu sendiri,dan ALLAH memaafkan banyak dari kesalahan-kesalahanmu.”(Q.S As-Syura 30.). dan firmanNYA:”dan tidaklah kami  menzholimi mereka,tetapi mereka lah yang menzholimi diri mereka sendiri.”(Q.S Az-Zuhruf 76.).adapun bentuk fitnah itupun bermacam-macamdari;syirik(menyekutukan ALLAH)kemunafikan,bid’ah(membuat sesuatu yang baru dalam agama),sombong,dengki,thiyaroh(merasa bernasib sial melihat burung atau kepada sesuatu) ataupun lainnya;yakni bentuk kesalahan dari dosa dan kesalahan manusia,sebagaimana yang rasulullah s.a.w. .sabdakan:”dosa itu sesuatu yang meresahkan hati dan engkau tidak mau di lihat manusia..”(riwayat:Muslim dari  jalan shahabat Nuwas bin Sam’aan r.a.).imam AS Syafi’i rahimahullah pernah bertanya kepada Waki(guru beliau)perihal hafalannya yang buruk,maka beliau(gurunya)menjawab :”sesungguhnya  dosa yang engkau lakukan  menjadikan hafalanmu buruk,karena tidak akan berkumpul kebaikan dan keburukan dalam satu hati)”.dan lebih dalam lagi perihal dosa/fitnahserta apa-apa yang bisa membalikkan niat seseorang adalah keumuman fitnah/dosa yang di lakukan suatu masyarakat di suatu tempat akan berdampak kepada perilaku buruk dan membelokkan  serta ketiadaan niat yang baik,tulus ikhlas kepada ALLAH s.w.t sebagaimana yang rasulullah s.a.w. sabdakan:” ”apabila riba telah muncul dalam suatu daerah,maka mereka telah menghalalkan siksa ALLAH bagi diri mereka sendiri(AL-Hakim dari shahabat Ibnu Abbas r.a).dan sabda beliau s.a.w. lainnya,dalam hadits yang panjang yang di riwayatkan dari jalan shahabat Huzaifah r.a:” kata Hudzaifah:”aku mendengar rasulullah s.a.w. bersabda:”fitnah membentang dalam lubuk  hati manusia  sedikit demi sedikit bagai tenunan sehelai tikar.hati yang menerimanya akan mendapat bercak hitam.sedangkan hati yg menolak fitnah itu akan tetap putih cemerlang selama langit dan bumi masih ada.hati yg telah terkena bercak hitam,lama-lama semakin sangat hitam,bagaikan belanga yg tertelungkup.dia tidak mengenal lagi baik dan buruk,tetapi hanya mengikuti kehendak hawa nafsunya semata.”(riwayat:Muslim)
           3. menunda-nunda waktu untuk melaksanakan niat.ini juga termasuk kedalam  sesuatu kelalaian,karena di dalamnya terdapat permainan dan bisikan syaithan agar engkau selalu berada dalam dalam keburukan dan melalaikan.rasulullah s.a.w bersabda:”jadilah kamu hidup di dunia seperti seorang  yang asing atau seorang musafir”.berkata Ibnu Umar r.a:’jika engkau berada di sore hari maka janganlah  menunggu pagi,dan jika berada di pagi hari,maka jangnlah menunggu sore hari.dan ingatlah sehatmu ,untuksakitmu.dan ingatlah hidupmu,sebelum datang matimu.”(riwayat:.bukhari,dari jalan Ibnu Umar r.a)
           4.berteman dengan orang-orang yang lalai dan buruk.karena teman yang buruk tentu  tidak sesuai dengan orang-orang yang selalu ingin mensucikan diri dan selalu berbuat baik.sebagaimana yang rasulullah s.a.w sabdakan:” Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).
           5.mengucapkan lafadz  niat dalam ibadah.dalam sub judul ini masuk kedalam perihal sesuatu yang di ada-adakan dalam agama(bid’ah)karena perbuatan ini merupakan bentuk penentangan  yang di bungkus oleh ke baikan.karena di dalamnya syaithan sang pengelabu yang licik telah berhasil dalam menjerumuskan seseorang kedalam pembuatan syariat baru.mengapa demikian..? ....ya karena di dalam bid’ah pelakunya meyakini dan mengira bahwasanya perbuatannya baik dan benar ,mereka membuat sesuatu  amalan di sandarkan kepada  perkiraan dan syak wasangka belaka,dengan mengartikan al-qur’an dan sunnah nabi s.a.w tidak berdasarkan ilmu yang pasti,yang berasal dari para shahabat radiallahu anhum,karena merekalah yang lebih mengerti tentang al-qur’an dan sunnah rasulullah s.a.w.sebagaimana yang rasulullah s.a.w  khabarkan dalam sebuah hadits yang di riwayatkan dari jalan Abu Najih ‘irbat bin sariah r.a:”barang siapa yang hidup setelahku akan mendapati pertentangan yang banyak,maka dari itu ikutilah sunnahku dan sunnah  khulafaur rasyidin yang di beri petunjuk.gigitlah ia dengan gigi geraham kalian.maka ketahuilah setiap yang di ada-adakan itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat(riwayat:Ibnu Majjah).dan sabda beliau s.a.w lainnya:”barang siapa yang mengadakan suatu amalan yang tidak ada contohnya dari kami maka ia tertolak.(riwayat:Bukhari-Muslim.dari jalan Aisyah r.a).Ibnu Al-Jauzi rahimahullah pernah berkata:”iblis lebih menyukai pelaku bid’ah di bandingkan dengan pelaku maksiat.karena di dalam bid’ah pelakunya  megira perbuatannya adalah baik.adapun pelaku maksiat masih mengakui bahwa perbuatannya adalah buruk dan salah.”(dalam kitab talbis-iblis)
Di bawah ini contoh-contoh bid,ah mengenai niat:
          -mengucapkan lafadz niat ketika mengawali shalat.ini termasuk bid’ah karena tidak ada dasar dan keterangan yang benar dari rasulullah s.a.w.
         -mengucapkan lafadz niat ketika hendak wudhu.inipun tidak ada dalil dan keterangan dari rasulullah s.a.w.adapun yang benar hanya membaca bismillah,sebagaimana yang rasulullah s.a.w sabdakan:” Tidak ada shalat (tidak sah)bagi orang yang shalat tanpa berwudhu dan tidak ada wudhu (tidak sah) wudhunya seseorang yang tidak menyebut nama Allah.” (HR. Abu Dawud no. 101, Ibnu Majjah no. 397, dan at-Thirmidzi no. 25 dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani di Irwa’ no. 81 dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

          -mengucapkan lafadz niat ketika berpuasa/makan sahur.inipun tidak ada dasarnya dari rasulullah s.a.w.    
Akhirnya shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada nabi dan rasul akhir zaman panutan bagi seluruh umat rasulullah Muhammad s.a.w.serta tak lupa juga keridhoan terlimpah kepada seluruh para shahabat beliau seluruhnya,serta keselamatan bagi orang-orang yang mengikutinya hingga akhir zaman.