xmlns= http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9. Sitemap: http://example.com/sitemap_location.xml IBNUSALIMA: AL-MUFARIQAH(72 AHLI NERAKA)

Sabtu, 21 Februari 2015

AL-MUFARIQAH(72 AHLI NERAKA)

Search Engine DAN SUNGGUH(AGAMA TAUHID)INILAH AGAMA KAMU.AGAMA YANG SATU.DAN AKU ADALAH TUHANMU.MAKA BERTAQWALAH KEPADAKU.KEMUDIAN MEREKA TERPECAH BELAH DALAM URUSAN(AGAMANYA)SETIAP GOLONGAN(MERASA)BANGGA DENGAN APA YANG ADA PADA MEREKA[MASING-MASING].(Q.SAL-MUMINUN52-53)

Perpecahan telah terjadi,di mana setiap mereka telah terpatri keras laksana batu.setiap mereka bangga  dan bermegah-megahan dengan rotasi mereka.karena memang qadarALLAH  telah tetap.bagi kalian yang ingin berjalan  diatas kebenaran,maka wajiblah ia camkan sabda makhluk yang sempurna ini:"ku wasiatkan kepada kalian bertaqwalah kepada ALLAH  azza wa jalla,dengar dan taatlah meskipun yang memipin kalian seorang budak.barang siapa yang hidup setelahku,maka ia akan mendapati banyak pertetangan yang banyak.maka peganglah untuk kalian  sunnahku dan sunnah kulafaurrasyidin yang di beri petunjuk.gigitlah ia dengan gigi geraham kalian.barang siapa yang mengadakan suatu perkara yangbaru bid'ah.dan setiap bid'ah itu sesat"(Abu Daud-Thirmidzi ia berkata hadits hasan.dari jalan shahabat Abi Najih al-Irbadh bin Saariah r.a.)
Segala puji milik ALLAH rabb semesta alam.DIA lah yang telah memberi petunjuk kepada orang-orang yang IA kehendaki.dan barang siapa yang telah di beri petunjuk,maka tiada seorangpun yang sanggup menyesatkannya.dan barang siapa yang di sesatkan NYA,maka tak ada seorangpun yang sanggup memberi petunjuk.
Adalah rasulullah s.a.w.telah mengabarkan melalui kalamnya,sebagaimana sunnahtullah yang tidak akan pernah berubah, tetap berjalan menurut apa yang di kehendakiNYA.agama mana di muka bumi ini yang tiada perpecahan di dalamnya,semuanya memiliki firqah-firqah tersendiri,sebagaimana yang rasulullah s.a.w khabarkan dalam sebuah hadits yang di riwayatkan dari jalan shahabat Anas bin Malik r.a :"Sesungguhnya Bani Israel berpecah menjadi 71 kelompok, dan umat ini akan terpecah menjadi 72 kelompok, seluruhnya di dalam neraka kecuali satu kelompok ”. Sahabat bertanya : ” Wahai nabi Allah, kelompk manakah yang satu itu? Rasulullah menjawab : ”Al Jamaah”. (Musnad Abu Ya’la/ 4127, Majma’ Zawaid/6-229).adapun dalam agama yang mulia ini yakni islam perpecahan terjadi ketika pembagaian zakat di seorang yang bernama dhul khuwayshirah ia seorang pengkritik juga seorang yang tidak puas terhadap kepemimpinan yang ada.sebagaimana yang di khabarkan dalam sebuah hadits. yang di riwayatkan dari jalan shahabatAbu Said al Khudri berkata; Sewaktu Rasulullah saw sedang membahagi-bagikan harta (kepada kaum Muslimin) tiba-tiba Dhul Khuwaysirah al Tamimiy datang dan berkata: ”Berlakulah adil wahai rasulullah”. Mendengar teguran yang kasar itu baginda berkata: ”Celakalah kamu, siapakah yang akan menegakkan keadilan sekiranya aku tidak melakukannya?”. Umar bin Khtatab mencelah, ”Wahai Rasulullah, adakah Anda membenarkanku untuk memancung lehernya?”. Baginda menjawab: ” Biarkanlah dia karena suatu hari nanti dia akan mempunyai pengikut yang akan mencela shalat kamu semua dengan membandingkan dengan shalat mereka, mereka juga mencerca puasa kamu dibandingkan dengan puasa mereka, mereka keluar daripada agama (Islam ) sederas anak panah yang keluar daripada busurnya ” ( Sahih Muslim/2456; Sahih Bukhari/6933; Kitab Muwattha/156; Sunan Abu Daud/6741)dan sebuah hadits lainnya:Rasulullah saw bersabda: ”Nanti pada akhir zaman akan muncul kaum mereka membaca Al-Quran ttetapi tidak melebihi kerongkongan, merka memecah Islam sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya, dan mereka akan terus bermunculan sehingga keluar yang terakhir daripada mereka bersama Dajjal, maka jika kamu berjumpa dengan mereka, maka perangilah sebab mereka itu seburuk-buruk makhluk dan seburuk-buruk khalifah. ” ( Sunan Nasai/4108, Sunan Ahmad/19783 ).kemudian ia(dhul khuwaysirah)meyempal/memisahkan diri dari keumuman kaum muslimin(pemerintahan kaum muslimin).kemudian ia membuat kelompok tersendiri yang di kenal dengan [1]khawarij(hururiah).dan tepatnya mereka di perangi di masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib r.a .karena rsulullah s.a.w memerintahkan sebelumnya dengan sabda beliau yang di riwayatkan oleh shahabat yang mulia Ali bin Abi Thalib r.a :'menyatakan bahwasanya dia mendengar Rasulullah saw bersabda: ”Pada akhir zaman nanti akn muncul kaum berusia muda (ahdasul asnan) berpikiran pendek (sufahaul ahlam), mereka memperkatakan sebaik-baik ucapan kebaikan, mereka membaca Al-Quran tetapi bacaan mereka itu tidak melebihi (melampui) kerongkongan mereka, mereka memecah agama sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya maka dimanapun kamu menjumpainya maka perangilah mereka sebab dalam memerangi mereka terdapat pahala disisi Allah pada hari kiamat kelak. ” (Sahih Bukhari/6930, Sahih Muslim/2462, Sunan Abu Daud/4767, Sunan Nasai/4107 Sunan Ibnu Majah/168, Sunan Ahmad/616 ).dan dalam hadits lainya:"Ketika didatangkan kepala orang-orang Azariqah (salah satu sekte khawarij yang dicetuskan oleh Nafi’ bin Al-Azraq.) dan dipancangkan di atas tangga-tangga Kota Damaskus, datanglah Abu Umamah Al Bahili -radhiyallahu anhu-. Ketika melihat mereka, air matanya pun mengalir dari kedua pelupuk matanya dan berkata, “Mereka adalah anjing-anjing neraka, anjing-anjing neraka, anjing-anjing neraka. Mereka ini (Khawarij) adalah sejelek-jelek orang yang dibunuh di bawah kolong langit ini, dan sebaik-baik orang yang terbunuh dibawah kolong langit adalah orang-orang yang dibunuh oleh mereka (Khawarij). Abu Ghalib kemudian bertanya,”Kenapa engkau menangis?” Abu umamah -radhiyallahu anhu- menjawab, ”Aku kasihan kepada mereka, dahulunya mereka itu ahlul islam” Abu Ghalib berkata lagi, ”Apakah pernyataanmu, “Mereka adalah anjing-anjing neraka” adalah pendapatmu sendiri atau perkataan yang engkau dengar (langsung) dari Nabi -Sholllallahu alaihi wa sallam- ?” Abu Umamah -radhiyallahu anhu- menjawab, ”Kalau aku mengatakan dengan pendapatku sendiri, maka sungguh aku adalah orang yang lancang. Tapi perkataan ini aku dengar dari Rasulullah -Sholllallahu alaihi wa sallam- tidak hanya sekali, bahkan tidak hanya dua kali atau tiga kali.” (HR. At-Tirmidzi (3000), Ibnu Majah (176), Ahmad (V/253).)
Mungkin engkau bertanya mengapa begitu..?mengapa orang-orang yang ahli dalam ibadah di katakan anjingnya neraka..?demikianlah karena intuisi jiwa mereka tidaklah mencapai apa yang di kehendaki rabb  semesta alam.karena IA menurunkan al-qur'an bersama ilmu,yakni hadits rasulullah s.a.w serta orang-orang yang berada bersama beliau s.a.w yakni para shahabat seluruhnya.adapun mereka melihat al-qur'an hanya yang ada pada diri-diri mereka beserta hawa nafsu  bahkan tanpa nalar.sehingga rasul yang terutuspun mereka bantah dan mereka tiadakan begitu saja.
adapun penyimpangan-penyimpangan mereka adalah mengkafirkan pelaku dosa,khususnya dosa-dosa besar, meski mereka para pelaku dosa itu mengakui atas dosa-dosa mereka dan tak menghalalkannya,tanpa memberikan hujjah ataupun alasan(dalil) yang jelas.seperti dalam beberapa ayat al-qur'an,di antaranya:"barang siapa yang tidak memutuskan dengan apa yang di turunkan ALLAH,maka mereka itulah orang-orang kafir" (Q.S Al-Maidah 44.).padahal dalam beberapa ayat lainkan di terangkan:"barang siapa yang tidak memutuskann suatu perkara dengan apa yang di turunkan ALLAH,maka mereka itulah orang-orang yang zalim" (Q.S.Al-Maidah 45).serta dalam ayat lainnya:"barang siapa yang tidak memutuskan perkara dengan apa yang di turunkan ALLAH,maka mereka itulah orang-orang yang fasik"(Q.S.Al-Maidah 47).dan dalam beberapa permasalahan, manusia di berikan pilihan dalam menentukan hukum yang mujmal(umum),sebagaimana yang Ibnu Abbas r.a jelaskan ketika beliau di utus oleh Ali Bin Abi Thalib r.a dalam menyadarkan kaum khawarij sebelum mereka di perangi.mereka berhujah dengan ayat di atas,serta ayat lainnya yang berbunyi:"apakah hukum jahiliah yang mereka inginkan hukum siapakah  yang lebih baik daripada(hukum))ALLAH,bagi orang-orang yang meyakini."(Q.S.Al-Maidah 50.).maka beliau(Ibnu Abbas r.a).berkata:"bukankah ALLAH menyerahkan urusan kepada kedua belah pihak(keluarga)dalam hal cerai sebagaimana yang ALLAH khabarkan:"dan jika kamu khawatir akan persengketaan antara keduanya,maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan.jika keduanya(juru damai itu) bermaksud mengadakan kebaikan,niscaya ALLAH memberikan taufik kepada suami-istri itu.sungguh,ALLAH maha mengetahui,maha teliti.(Q.S. An-Nissa 35).
Kemudian muncul paham yang kedua yakni [2]jahmiyah.paham ini pertama kali di munculkan oleh seorang yang bernama Jahm bin sofwan.ia berpendapat al-qur'an merupakan sesuatu yang di cipta(makhluk).dan ia mendustakan bahwasanya ALLAH s.w.t tidak mengajak bicara nabi Musa a.s .kemudian katanya lagi ALLAH tidak memiliki arsy,surga dan neraka sesuatu yang  tidak kekal,dan tidaklah ada azab kubur.kemudian katanya ALLAH tidak bisa di lihat oleh makhlukNYA,mengingkari mizan(timbangan amal)mengapa demikian..?yaa karena ia berbicara dan berpendapat dengan nalar yang berdiri sendiri,tanpa melihat ilmu yang tetap yakni al-qur'an dan hadits rasulullah s.a.w,serta para shahabat yang hidup bersama beliau s.a.w.
Dari sini kemudian muncul beberapa cabang darinya .diantaranya [3]mutazilah.pertama kali di kumandangkan oleh seorang yang bernama Washil bin Atha.mereka berpendapat sama seperti jahmiah,namun mereka menafikan sifat-sifat ALLAH azza wa jalla,dan menawilkannya(mengartikannya)dengan nalar-nalar mereka.sehinga jika ada wahyu(al-qur'an&hadits rasulullah s.a.w) yang bersebrangan dengan nalar maka mereka tolak,atau mengartikannya tidak dengan semestinya.seperti halnya sifat istawa mereka artikan dengan menguasai.arsy mereka artikan kekuasaan(lihat sura thoha 5).dan begitu juga wajah&tangan ALLAH mereka artikan dengan kekuasaan.karena mereka berkata jika tidak di tawilkan maka menyerupakan ALLAH dengan makhluk.dan sungguh jika mereka kembali kepada ilmu dan tafsir yang benar yakni mengikuti hadits serta para shahabat r.a maka mereka akan mendapati sesuatu yang berbeda dari pendapat mereka.sebagaimana yang ALLAH azza wa jalla firmankan:"DIAlah yang menurunkan kitab(al-qur'an)kepadamu(Muhammad)di antaranya ada ayat-ayat muhkamat(jelas)itulah pokok-pokok kitab dan yang lain mutasyabihat(samar)adapun orang-orang yang condong kepada kesesatan mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari tawilnya.padahal tidak ada yang mengetahui tawilnya kecuali ALLAH.dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata;'kami beriman kepadanya(al-qur'an)semuanya dari sisi rabb kami'.tidak ada yang mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal."Q.S Ali-Imaran.7).adapun rasulullah s.a.w bersabda:"ALLAH memberikan kewajiban dan janganlah kalian meninggalkannya.dan memberikan hukum-hukum dan janganlah kalian melanggarnya dan mngharamkan atas sesuatu janganlah kalian mengerjakannya.dan IA mendiamkan sesuatu adalah karena rahmatNYA dan bukan karena lupa.dan janganlah kalian menuntut dan mencari-cari tahu"[tawil/penulis](Ad-hadits hsan;Daraqutni dari jalan shahabat Abi Ts'alabah Husain Jurtsum Ibnu Nasyir r.a.)  .juga mereka berpendapat jika orang gila ataupun orang-orang yang mati ketika masih kecil/anak orang kafir,ataupun yang sama berat amal&dosanya,atau pelaku dosa besar, maka mereka katakan:"mereka berada diantara dua tempat"artinya tidak di surga dan tidak pula di neraka.kemudian seorang yang bernama Abu Hasan Al-Asy'ari seorang dari mereka(namun dalam akhir hidupnya ia bertaubat dan kembali kepada manhaj yang benar/manhaj shalafush-shalih)ia membagi asma wa sifat ALLAH menjadi 40,dengan akal dan nalarnya(yang sebenarnya adalah 99 berdasarkan hadits yang shahih yang duiriwayatkan dari jalan shahabat Abu Hurairah r.a).seperti contoh ALLAH mempunyai sifat wujud,kidam .baqa(ada.pertama,kekal).ketika di lihat dari pemikiran akal memang benar adanya karena kebenaran tidaklah berlawanan dengan akal.namun perlu di ketahui bahwasanya ALLAH s.w.t telah menetapkan sifat bagi diriNYA sendiri yang IA sebutkan dalam Al-qur'an maupun hadits rasulullah s.a.w.namun ketika di lihat dari keduanya(al-qur'an&sunnah)maka kata yang di sebutkan yakni wujud,kidam,baqa tidaklah di sebutkan oleh ahli kalam di atas.IA telah mengabarkan tentang diriNYA bahwasanya IA yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya.atau IA mengabarkan diriNYA memiliki tangan ,wajah,tumit,jari sebagaimana yang tertera dalam al-qur'an maupun hadits rasulullah s.a.w,yang IA sifati dengan diriNYA,yang hanya IA sendirilah yang mengetahui hakikat serta bentukNYA.berdasarkan ayat&hadits di atas,serta sebuah ayat lainnya:"tidak ada sesuatupun yang serupa dengan DIA"(Asy-Syura 11).ini menunjukkan bahwasanya DIA adalah RABBA yang berwujud.dan dalam sifatNYA yang lainnya bahwasanya DIA lah yang awal dan akhir sebagaimana yang IA firmankan:"DIAlah yang awal,yang akhir,yang dzohir,dan yang bathin dan DIA maha mengetahui segala sesuatu."(Q.S Al-Hadid 3).dan sifat-sifat lainnya yang telah di sebutkan dalam al-qur'an&sunnah rasulullah s.a.w.
Lalu muncul sekte berikutnya yakni [4]qadariah.pertama kali di kumandangkan oleh Ma'bad al-Juhaini.mereka di sebut kaum majusinya umat ini. karena mereka  meyakini bahwasanya takdir tidaklah di tentukan oleh ALLAH yang maha mencipta segala sesuatu,atau tanpa kehendakNYA dari awal. .karena menurut mereka manusia lah yang menciptakan kehendak dan keinginan sendiri.maka jika demikian adanya,mengapa manusia berbeda-beda dalam kehidupannya,dalam harta ,strata ataupun dalam hal lainnya..?jika tidak ada kehendak ALLAH yang mutlak,mengapa ada sakit,senang,dan susah..?jika yang mereka katakan benar tentu manusia akan bahagia seluruhnya,karena tidak satupun manusia yang ingin menderita di muka bumi..?.di sini nampaklah jelas nalar mereka tak sanggup menerima ketentuan(takdir)dariNYA.karena di perlukan iman dalam memahami segala ketentuan yang ada,baik dalam diri manusia maupun dalam alam semesta ini.sebagaimana yang IA khabarkan dalam firmanNYA:"setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri,semuanya telah tertulis dalam kitab(lauh mahfuz)sebelum kami mewujudkannya.sungguh yang demikian itu mudah bagi ALLAH."(Q.S.Al-Hadid 22 )   serta dalam hadits di sebutkan,dari Muhammad bin Abu Bakar,telah menceritakan sebuah hadits kepada kami,dari Hasan bin Ibrahim,dari said bin Masruq,dari Yusuf bin Abu Bardah dan dari bapaknya yang berkata,saya pernah menemui Aisyah r.a seraya bertanya;'wahai ummul muminin ceritakanlah kepadaku apa yang pernah engkau dengardari rasulullah s.a.w'Aisyah r.a menjawab,rasulullah s.a.w pernah berbicara kepadaku:"burung-burung itu terbang dengan sessuatu ketetapan.dan bertanda baik membuat ia tajub"(Ahmad,Al-Hakim.ad-dzahabi menshahihkannya.juga oleh al-alBani 860.).
Kemudian muncul sekte[5] jabariah(keterpaksaan),yakni mereka yang meyakini bahwasanya segala sesuatunya ALLAH lah yang berkehendak,tidak ada campur tangan manusia di dalamnya.artinya manusia tidak ada kehendak sedikitpun dalam menentukan hidupnya.jika mereka benar dengan pendapatnya,lalu mengapa ALLAH menurunkan al-qur'an,menciptakan kebaikan dan keburukan,senang&susah beserta jalan-jalan menuju keduanya.serta manusia di berikan otak untuk berfikir agar mencari dan memilih untuk kebahagiaan dunia maupun akhirat.sebagaimana yang di sebutkan dalam sebuah hadits yang di riwayatkan dari jalan shahabat Ali bin Abi Thalib r.a katanya:'kami sedang mengiringi sebuah jenazah di baqi gharqad(sebuah tempat pemakaman di madinah)lalu datanglah rasulullah s.a.w mendatangi kamibeliau segera duduk dan kami duduk di sekeliling beliau yang ketika itu sedang memgang tongkat ekcil.beliau menundukkan kepalanya dan mulailah menggoreskan dengan tongkatnya kemudian bersabda:"tidak ada seorangpun dari kalian atau tidak satu jiwapun yang hidup kecuali telah ALLAH  tentukan kedudukannya dalam surga atau neraka. serta apakah ia menjadi orang yang celaka atau bahagia.lalu seorang lelaki bertanya;'wahai rasulullah!apakah tidak sebaiknya kita berserah diri kepada taqdir dan kita meninggalkan amal dan usaha?rasulullah s.a.w bersabda:"barang siapa yang telah di tentukan sebagai orang yang bahagia,maka ia akan di mudahkan mengerjakan amalan orang yang berbahagia.dan barang siapayang telah di tentukan sebagai orang sengsara,maka ia akan di mudahkan mengerjakan amalan sengsara."(Shahih Muslim no.4786) "
Setelahnya muncul pemahaman [6]murjiah yakni mereka yang beranggapan bahwasanya iman hanya keyakinan hati,serta lisan,adapun amal tidak masuk kedalamnya.jika demikian mengapa ALLAH s.w.t mewajibkan shalat,puasa haji.hijab dan lainnya,yang memang di perlukan gerak ataupun amalan tubuh..?
Setelahnya itu muncul golongan [7]karamiyyah yakni mereka yang memiliki pemahaman bahwasanya iman hanya perkataan,tidak menyakup di dalamnya amalan hati dan dzohir.
Datang kembali satu kelompok yang mereka lebih di kenal dengan [8]sufiyah(sufisme)dengan pemikiran tasawufnya.kata ini pun(sufi) para ulama berbeda pendapat tentang penisbatannya.namun yang pasti mereka orang-orang yang meninggalkan keduniaan,dengan intuisi jiwa sebagai landasan utamanya.dengan penyebutan pencarian tuhan /mendekatkan diri kepada ALLAH dengan pencarian yang nisbi,tanpa ilmu yang pasti dengan penamaan tasawuf,serta berkembang&tercampur dengan ilmu kalam/filsuf(teologi).sehingga nalar-nalar mereka tak berfungsi .tak heran banyak mereka yang sesat lagi jauh menyimpang.ada dari mereka mengkebiri diri mereka.bahkan banyak dari mereka masuk dalam kemusyrikan,kemunafikan.sebagaimana yang mereka katakan:"ALLAH berada di dalam diri/hati kami.ALLAH adalah aku,aku adalah ALLAH.imam As-Safi'i rahimahullah berkata :"barang siapa yang mempelajari ilmu kalam pada pagi harinya,maka akan menjadi gila pada sore harinya".meski banyak dari mereka pula masih berpegang kepada al-qur'an&sunnah rasulullah s.a.w,namun dengan penyimpangan dan tawil yang keliru.dengan intuisi hati dan pencarian hikmah.serta dari mereka pulalah pemalsuan hadits,ataupun perkataan ulama mereka di katakan hadits rasulullah s.a.w .serta membuat-buat sesuatu yang baru dalam agama.
Kemudian muncul belakangan yang mereka di kenal dengan [9]ingkaru sunnah.di mana mereka hampir seluruhnya membuang hadits-hadits rasulullah .s.a.w..mereka hanya menerima al-qur'an,itupun mereka tafsiri dengann pennyimpangan.bagaimana tidak bagaimana mungkin alqur'an di tafsiri tanpa hadits rasulullah s.a.w yang memang beliau s.a.w diperinntahkan untuk itu.mereka inilah yang di khabarkan oleh rasulullah s.a.w  dalam sebuah hadits:"nanti akan datang suatu kaum yang mereka bertelakan di kursi mereka.lalu datang seorang yang mengabarkan;'ini ku beritakan sesuatu yanng datang dari rasulullah s.a.w'maka ia berkat;'cukuplah bagi kami kitabullah.'(.Bukhari.)
dari sinilah maka berkembang beberapa aliran lainnya yang jumlahnya pun tak terhitung,apakah sudah mencapai batas yang di sebutkan oleh rasulullah s.a.w:yakni 72?,ALLAHu ta'ala 'alam.
Meski demikian mereka tidaklah kekal dalam neraka,kecuali mereka yang dikekalkan ALLAH azza wa jalla di dalamnya.
Maka kami katakan kepada orang-orang yang menyimpang itu sudahkah mereka memiliki ilmu  yang cukup sehingga hati,nalar,dan nafsu telah tunduk kepada perintah ALLAH azza wa jalla?lalu mereka menafsiri al-qur'an$hadits rasulullah s.a.w serta menerimanya dengan benar?.ataukah mereka lebih pandai dari para shahabat bahkan rasulullah s.a.w ?sehingga intuisi jiwa mereka berdiri sendiri..?.

Disini di sampaikan kaidah ilmu tafsir,agar para pembaca tidak mudah saja menafsiri sebuah ayat dalam al-qur'an sesuka hati ataupun dengan nalar;
            -hendaknya seorang banyak mengetahui seluk beluk al-qur'an(ingat ataupun hafal)beserta asbabul nuzul[sebab turunnya ayat]
            -banyak mengetahui hadits serta ilmunya(hafal ataupun ingat)berserta asbabul wurud[sebab-sebab rasulullah s.a.w    berkata]
            -mengetahui nasikh(ayat yang di hapus hukumnya namun tetapa ada dalam al-qur'an)
            -mengetahui mansukh(ayat yang menghapus ayat lainnya)
            -mengetahui perkataan para shahabat r.a&amal-amal mereka tentang suatu ayat ataupun hadits
            -mengetahui fiqih al-qur'an&hadits
            -mengetahui fikih para ulama dalam sebuah ayat&hadits
            -tidak dibenarkan merubah,menyamakan,mengartikan asma dan sifat ALLAH.karena IA telah menetapkan nama dan sifat untuk diriNYA.
            -penentuan asma dan sifat bagi ALLAh dengan kaidah bahwasanya fiil yang berdiri sendiri tidaklah bisa di jadikan sebagai sifatNYA yang mutlak,karena fiil yang demikian bisa di kembangkan(tasrif).seperti contoh wayabqo(kekal)dari asal kata baqa-yabqi, dalam Q.S Ar-Rahman ayat 27.namun jika ia (fiil)disandarkan(mustaq)kepada isim maka bisa di jadikan sandaran kepada sifatNYA yang mutlak(ALLAHU TA'ALA 'ALAM). 

Demikian lah sekelumit tentang perpecahan umat islam,semoga dapat mengambil pelajaran bagi yang membacanya.
shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi&rasul Muhammad bin Abullah s.a.w.serta keselamatan dan keridhoan bagi para shahabat  beliau seluruhnya.tak lupa juga bagi orang-orang yang berada di atas jalannya hingga akhir zaman.

               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar