xmlns= http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9. Sitemap: http://example.com/sitemap_location.xml IBNUSALIMA: MENTAATI PEMERINTAH

Minggu, 19 Mei 2013

MENTAATI PEMERINTAH

Search Engine
Segala puji bagi ALLAH,yg telah menurunkan al-qur’an yg tiada bandingannya dengan suatupun juga.yg di dalamnya terdapat petunjuk dan hukum agar terciptanya kedamaian bagi penduduk di muka bumi.meski kaum yg tak mengetahui tak menghendaki.
Manusia di jadikan khalifah(pemimpin)di muka bumi sebagai pengemban apa-apa yang harus di jalani dan di yakini dari ALLAH rabb segala sesuatunya.karena IA azza wa jalla menciptakan manusia dengan maksud dan tujuan yg jelas.sebagai pemegang amananh dari  dan untuk NYA pula dengan konsekwensi yg telah IA  tetapkan yakni baik - buruk,benar-salah,surga-neraka.
DAN SEKIRANYA PENDUDUK SUATU NEGERI BERIMAN DAN BERTAQWA,PASTI KAMI AKAN MELIMPAHKAN KEPADA MEREKA BERKAH DARI LANGIT DAN BUMI.TETAPI MEREKA MENDUSTAKAN(AYAT-AYAT KAMI)MAKA KAMI SIKSA MEREKA SESUAI DENGAN APA YG TELAH MEREKA KERJAKAN.(Q.S Al-ARAAF 96)
Ketahuilah setiap diri merupakan pemimipin.pemimpin untuk dirinya(dalam menjaga dan melaksanakan hak dan perintahNYA),pemimpin bagi orang lain(keluarga)serta pemimpin untuk suatu kaum/umat(Negara&pemerintahan).di sini penulis akan bicara perihal pemimpin pemerintahan.ALLAH s.w.t berfirman:”wahai orang-orang yg beriman!taatilah ALLAH dan taatilah rasul(Muhammad)dan ulil amri(pemerintahan) di antara kalian.jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,maka kembalikanlah kepada ALLAH (al-qur’an)dan rasul(sunnahnya),jika kamu beriman kepada ALLAH dan hari kemudian.yg demikian itu lebih utama(bagimu)dan lebih baik akibatnya.(Q.S An-NISA 59).dalam hal ini rasulullah s.a.w menerangkan dengan beberapa sabdanya:yg di riwayatkan dari jalan shahabat Anas Bin Malik r.a ia berkata;’rasulullah s.a.w bersabda:”hendaklah kamu mendengar dan mentaati perintah,biarpun yg di angkat untuk memerintah kamu seorang hamba sahaya bangsa habasyi,yg rambutnya bagai anggur keriting.”(Bukhari).dan dalam sabdanya yg lain;’yg diriwayatkan dari jalan shahabat Abdullah r.a dari nabi s.a.w beliau bersabda:”seorang muslim perlu mendengarkan dan mematuhi perintah.baik yg di sukainya maupun yg tidak di sukainya.selama perintah itu bukan lah maksiat.tetapi apabila di perintahkan maksiat,jangan di dengar dan di patuhi.”(Bukhari).dan dalam riwayat lainnya dari  jalan shahabat Ibnu Abbas r.a ia berkata rasulullah s.a.w bersabda:”siapa yg melihat sesuatu tindakan pembesarnya(penguasa)yg tidak menyenangkan,hendaklah bersabar.karena siapa yg keluar dari ketaatan kekuasaan yg sah barang sejengkal,niscaya ia akan mati secara mati jahiliah.”(Bukhari).
Namun dewasa ini ,karena arus serta pemikiran para penentang,entah jenuh dengan keadaan yg mereka rasa terkungkung dan terikat oleh aturan yg baku,yg datang dari perintah wahya(al-qur’an&sunnah nabi s.a.w) ,atau karena memang mereka tidak suka dan terperdaya oleh nafsu dan syaithan,yg jelas mereka membuat dan merubaha undang-undang ataupun hukum yg telah ada.menyimpangkan ataupun menyamarkan nya bahkan tidak percaya lagi terhadap hukum ALLAH dan rasulNYA,
Adalah  demokrasi yg sedang melanda dunia,dengan pemikiran yg tak jelas juga membodohi, serta mengambil serta mengadopsi pemikiran dan keinginan segelintir orang ,entah ia seorang musyrik,kafir,munafik ataupun yg tak mengetahui soal  hukum agama..?maka bagaimana kondisi kaum muslimin pada umumnya yg memang berada dalam naungan hukum pemerintahan yg mengikuti mereka(demokrasi).di mana pemerintahan tidak berlandaskan hukum dari al-qur’an dan sunnah nabi s.a.w..?yg di dalamnya (pemerintah)tak berpihak kepada rakyat,menggigit,serta mementingkan diri sendiri,kelompok(partai)..?dimana  banyak hak terampas,tak terpenuhi serta keadilan tak layak./maka ketahuilah di sini wajib kaum muslimin tetap patuh dan taat dalam naungan mereka,selama ia tidak meyakini dan mengikuti serta menjalankan apa-apa yg ada pada mereka.dalam hal dasar-dasar  hukum(undang-undang),hukum pidana dan perdata’yg tak menyimpang’serta dalam hal&cara memilih pemimpin(pemilihan umum/daerah).karena dalam hal ini di bolehkan sebagaimana yg ALLAH s.a.w tetapkan dalam firtmanNYA:”barang siapa kafir kepada ALLAH setelah ia beriman(ia mendapat kemurkaan ALLAH).kecuali orang yg di paksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keimanannya..tetapi orang yg melapangkan dadanya ke pada ke kafiran,maka kemurkaan ALLAH menimpanya dan mereka akan mendapat azab yg besar.”(Q.S.Al-Ahzab 106.lihat asbabul nuzul/sebab turunnya ayat).Namun disini juga bukan berarti pasrah dan ikut kedalam sistim mereka(politik praktis,partai,pemilu,demonstrasi),meski demi merubahnya.karena tidaklah jalan yg sama pasti serupa.artinya tidaklah benar suatu hasil jika jalannya pun menyimpang.sebagaimana firmanNYA:”dan janganlah engkau(Muhammad)menuruti keinginan orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu.janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertaqwalah kepada ALLAH.dan cukuplah ALLAH sebagai pelindung.”(Q.S Al-Ahzab 48).dalam hadits di sebutkan:”nanti kan terjadi fitnah(ke kacauan).di mana orang yg duduk(dlm menghadapi fitnah)lebih baik dari yg berdiri.orang yg berdiri lebih baik dari yg berlari.siapa yg menghampiri (fitnah)dalam masa kekacauan,niscaya akan terhampiri(terkena fitnah).maka siapa yg memperoleh tempat berlindung,hendaklah ia berlindung.”(Bukhari dari shahabat Abu Hurairah r.a).dan juga sebagai penebar fitnah berupa teror,intimidasi,pemberontakan,yg memang tidak jelas serta terdapat banyak kerusakan  di dalamnya.sebagaimana yg di sabdakan rasulullah s.a.w dalam hadits yg di riwayatkan shahabatUbadah bin Shamit r.a ia berkata;’kami berbait kepada rasulullah s.a.w dalam keadaan lapang maupun sempit,suka ataupun tidak,dalam keadaan mereka mementingkan diri mereka dari pada kami.dan agar kami tidak memberontak(mengambil paksa kepemimpinan) dari pemiliknya.’kemudian rasulullah s.a.w bersabda:”kecuali kalian melihat kekafiran yg nyata ,yg kalian memiliki bukti yg nyata dari ALLAH.”(Muslim-Bukhari).dan dalam hadits lainnya di katakan:”selama mereka(pemerintahan/pemimpin)masih mendirikan shalat” Dengan cara saling pengertian antara pemerintah(pemimpin)dengan rakyat(yg di pimpin)maka akan terciptalah kedamaian dan ketentraman.sebagaimana yg rasulullah s.a.w. perintahkan dalam sabda beliau yg di riwayatkan dari jalan shahabat Iyad bin Ghonm r.a ia berkata;’rasulullah s.a.w bersabda:”barang siapa yg ingin menasehati penguasa(pemerintah),hendaknya ia jangan melakukan secara terang-terangan.tetapi hendaklah pegang tangannya dan berduaan dengannya.jika penguasa menerimanya maka itulah yg di harapkan.akan tetapi jika menolak,maka orang tersebut telah menunaikan kewajiban  seorang rakyat kepada penguasa.”(Ahmad  dalam musnadnya.).
Akhirnya shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penghulu para nabi dan rasul,panutan seluruh makhluk Muhammad bin Abdullah s.a.w.serta tidak ketinggalan juga rahmat dan berkah kepada para shahabat beliau seluruhnya ,tabi’in,tabiut tabi’in dan orang-orang yg mengikuti mereka hingga akhir zaman.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar