xmlns= http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9. Sitemap: http://example.com/sitemap_location.xml IBNUSALIMA: MENGEMBANG

Rabu, 26 Desember 2012

MENGEMBANG

Awal mula inspirasi :malam di saat pulang dalam kepenatan dan kejenuhan dari sisa-sisa kebisingan kota jakarta,yang...maklum disaat seperti ini adakalanya kita diterjang kekesalan dan kemarahan,apalagi jika ada sesuatu yang membuat marah.namun saat ini tertuang rasa ingin mengungkapkan sesuatu yang kiranya dapat mengisi kejenuhan,maka mengalirlah benak dalam kilas balik tentang diri,dan apa-apa yang bisa menjadikan sesuatunya berguna.begini kisahnya..
<# # CONTENT> Dalam dumay ,aku lebih di kenal dengan nama ibnusalima.padahal nama asliku Ahmad jaelani.nama panggilanku atau banyak orang memanggilku Lani,dan banyak orang menilai nama panggilanku seperti nama wanita meski aku bukanlah seorang gay. Memang demikian adanya,karena memang nama itu melekat padaku sejak aku kecil.tapi toh tak masalah bagiku karena sekali lagi aku bukanlah seorang gay. Oh ya sekedar informasi aja,ibnusalima itu adalah nama laqob (bahasa arab yg berarti sandaran)yaitu nama panggilan yang di sandarkan atas nama orang tua laki-laki.sebenarnya nama orang tuaku(bapak)slamet.namun aku sadur kedalam bahasa arab yg berarti salim.sedang nama salima sendiri terambil dari akar kata Salim itu sendiri.jadi tidak masalah tentunya.
Teringat kisahku ketika malam diwaktu duduk santai saat jelang pulang.Elis namanya,meski kini aku menyebutnya terasa ada ganjalan namun ,cerita ini mesti ada,karena memang cerita ini ada karena adanya dia.ya,saat mulai pembicaraan terasa kurang pas dan menjengkelkan,aku berdiri dalam pilar religi sedang ia..?seseorang yang kunilai pertamakali bisa diajak bicara dan berselancar dalam kata-kata tanpa batas ,itu pikirku.dengan penilaianku ia berhati layaknya burung,engkau tahu bagaimana sifat burungg..?peka terhadap keadaan dan sangat sensitif dalam menilai keburukan.memang ada pada hatinya,namun sayang ia bawa kedalam sesuatu yang justru menjadi lawan bahkan sesuatu yang tak ada pada sisi kiri maupun kanan.maaf mungkin kata-kataku ini sedikit berfilsafat,namun ini bukan lah suatu yang di filsafatkan,hanya sampai batas pengkiasan(kesamaan atau alegori).dimataku ia seorang yang cukup cantik,manis,sexi dan .....dengan tidak berlebihan tentunya.masih terngiang ditelingaku dan terbayang dalam benak serta bayangku ketika ia berkata:”biarkan saja aku begini...kalau sudah begini ya begini....”ia ucapkan saat kunilai penampilannya.”tidak juga jika mau berubah maka akan berubah.berapa banyak orang yang tadinya buruk lantas menjadi baik.begitupula yang tadinya baik berubah menjadi buruk,tergantung orang itu ;maukah berubah..?”timpalku.seketika itu hening,sepi tanpa kata. Waktu terus bergulir sampai pada batas benci,muak+suka and ..harus kah ku sebut rasa ini..?.namun ada satu kejadian yang sulit sekali untuk terucap dan terungkap.bagaimana tidak,ketika malam baru bergulir beberapa waktu,disaat keinginan hati untuk bersamanya[sepertinya demikian pula padanya] entah apa dan mengapa bersama itu pula muncul hasrat untuk melantunkan ayat –ayat suci yang kuhafal,tiba-tiba saja adasesuatu yang menyelinap masuk dalam qalbu seperti pijar, melalui perpaduan cahaya dari kalam yang maha sempurna dengan nafsu yang menjalar dalam dada yang ingin ku enyahkan.yyaa pijar yang terasa,,,,sperti,,,,tak bisa tertuang dan terungkap meski ku coba menyebutnya.ku coba sekali lagi untuk menuang rasa ternyata tak mampu.ku coba untuk ke sekian kalinya,namun nihil tanpa kata.aahh..sudahlah semua Cuma naluri ,rasa dan asa..toh aku tidak pernah menyentuhnya,apalagi berZINA.terlarang untukku,bagi mereka yang mengenal tuhannya,surga dan neraka. waktu terus berjalan meninggalkan mereka yang tetap berdiam pada tempat dan keadaan.begitupun aku atau ia,berjalan dalam alur cerita yang sudah ditetapkan dari NYA.dalam benci,muak+suka and.........?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar