Syahadat(persaksian)merupakan satu dari tiga pilar ke
imanan(keyakinan dlm hati,perkataan,perbuatan)yg dengannya hujjah di tetapkan
bagi setiap individu mukmin/muslim.adapun syahadat(persaksian)ASYHADU ALA ILLA
HA ILALLAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADA RASULULLAH (bahwasanya tiada tuhan yang
berhak di sembah dengan benar melainkan ALLAH,dan Muhammad adalah hamba dan utusanNYA).dengan
kalimat ini pula amal/ibadah seseorang akan di terima.karena dengan kedua
ikatan ini yakni ikhlas karena ALLAH dalam beribadah/beramal,juga
‘itiba(mengikuti)rasulNYA Muhammad s.a.w .sebagaimana firmanNYA:”barang siapa yg mentaati rasul(muhammad)maka
sesungguhnya ia telah mentaati ALLAH.dan barang siapa yg berpaling dari
ketaatan itu,maka (ketahuilah)kami tidak mengutusmu(Muhammad)untuk menjadi
pemelihara atas mereka,”(Q.S An-Nissa 80).dan dengan kedua kalimat ini pula
terjaga harta,darah serta kehormatan seseorang.sebagaimana yg di sabdakan oleh
rasulullah s.a.w.:”aku di perintah untuk memerangi manusia hingg mereka bersaksi bahwa
tiada sesembahan yg haq melainkan ALLAH,dan bahwasanya Muhammad rasul
ALLAH,mendirikan shalat,dan menunaikan zakat.”(riwayat:Bukhari-Muslim)
ALLAH MENGATAKAN
BAHWASANYA TIADA TUHAN SELAIN DIA(DEMIKIAN PULA )PARA MALAIKAT DAN ORANG2
BERILMU YG MENEGAKKAN KE ADILAN,TIDAK ADA TUHAN SELAIN DIA,YG MAHA PERKASA,DAN
MAHA BIJAKSANA(Q.S.ALI-IMRAN 18)
1.Asyahadu ala illaha ilallahu wa asyhadu anna Muhammada
rasulullah(bersaksi bahwa tiada tuhan yg berhak di ibadahi dengan benar
melainkan ALLLAH).ketahuilah bahwasanya syahadat ini kunci utama dalam beragama
yg lurus dan benar.karena mereka yg beribadah dan meyembah tuhan yakni ALLAH
azza wa jalla harus dan menetapkan dalam hati,perkataan dan perbuatan
mereka.namun pada prakteknya agama di luar islam bahkan orang islam sendiri
meyekutukan ALLAH dengan selainNYA.ataupun menyimpangkan sifat ke maha
sucianNYA,menyerupakan,nama dan sifatNYA yg telah di tetapkan olehNYA serta
dalam hal penyembahan kepadaNYA.dalam pembahasan ini penulis tidak akan panjang
lebar,karena telah di bahas dalam tulisan yg telah lalu mengenai hanya satu dan yang celaka.
2.Asyahadu anna Muhammada rasulullah.adapun persaksian yg
kedua ini merupakan kunci untuk mencapai kunci yg pertama.krn tidaklah mungkin
dan juga tidak di benarkan ,jika syahadat yg pertama berdiri meninggalkan
syahadat yg kedua ini.sbagaimana firmanNYA:”katakanlah (Muhammad);’jika kamu mencintai ALLAH,maka ikutilah
aku,niscaya ALLAH akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu”ALLAH maha
pengampun lagi maha penyayang.katakanlah (Muhammad);’taatilah ALLAH dan
rasul.jika kamu berpaling,maka ketahuilah bahwa ALLAH tidak menyukai
orang-orang yg kafir.”(Q.S Ali-Imran 31-32).maka ketahuilah iman dan
‘itiba(mengikuti)adalah satu kesatuan yg tidak bisa di pisahkan.jika salah
satunya terlepas maka menjadi kurang bahkan bisa di katakan tak berarti.tidak
mengimani,ia kan menjadi kafir,tidak ‘itiba(mengikuti)maka akan sia-sia.dengan
tidak menolak ataupun tidak menentang ,serta
tidak mendustakan satu pun yg datang darinya (rasulullah s.a.w)adalah
konsekwensinya.sebagaimana ayat diatas,dan sebagaimana yang rasulullah
s.a.w sabdakan:”semua umatku akan masuk surga,kecuali
yg enggan,”ditanyakan pada nabi;’ya rasulullah siapa yg enggan?’beliau
bersabda”barang siapa yg menantaatiku,ia akan masuk surga.dan barang siapa yg
mendurhakaiku maka ia lah yg enggan termasuk golongan.”(riwayat:Bukhari
7280).dan dalam hadits yg lainnya di sebutkan:” barang siapa yang menentang
sunnah ku,maka ia bukan termasuk dari golongan ku.”adapun mengikuti
rasulullah s.a.w dengan cara mengamalkan apa-apa yg datang dari beliau
s.a.w,baik berupa perkataan(hadits)maupun perbuatan(sunnah).beliau s.a.w.serta
mencintai dan melaksanakan apa yg datang dari beliau s.a.w melebihi apapun jua.sebagaimana
firmanNYA:”wahai orang-orang yg
berimanpenuhilah seruan ALLAH dan seruan rasul apabila dia menyerumu kepada
sesuatu yg memeberi kehidupan kepadamu.”(Q.S.Al-Anfal 24)sabda rasulullah
s.a.w yang di riwayatkan dari shahabat Abu Hurairah r.a bahwasanya ia
berkata;’rasulullah s.a.w bersabda:”apa yg aku larang untuk kalian maka
tingggalkanlah.dan apa-apa yg kuperintahkan
bagi kalian maka lakukanlah semampu kalian.sesungguhnya kehancuran
orang-orang sebelum kalian,karena banyak bertanya dan menyelisihi para
nabi-nabi mereka”.(riwayat:Bukhari-Muslim). Adapun jenis ibadah
tambahan(sunnah)seprti shalat sunnah ataupun puasa sunnah dll masuk dalam
perkara di atas yakni jika di lakukan mendapat pahala,dan jika di tinggalkan
tidak berdosa. adapun perintah yg merupakan jenis atau sesuatu yg wajib di yakini dan di
jalankan berdasar kan banyak hadits2 yg lainnya,seperti halnya aqidah,ataupun
cara beribadah haruslah di ikuti di jalankan dan di yakini. dan dalam hadits yg
lain yg di riwayatkan dari jalan shahabat ‘Umar bin Khathab
r.a.bahwa ia berkata;’demi ALLAH,wahai rasulullah,sungguh engkau lebih aku
cintai dari pada apapun kecuali jiwaku.’maka nabi s.a.w bersabda:’tidak wahai
‘Umar!hingga aku lebih kamu cintai dari
pada jiwamu.”lalu ‘Umar r.a berkata;’demi ALLAH sungguh engkau lebih aku cintai
dari pada jiwaku.’maka nabi s.a.w menjawab:”sekarang begitulah wahai ‘Umar.”(riwayat:Bukhari-Ahmad).adapun
beliau adalah penutup para nabi dan rasul,dan juga sebagai penjelas dan
penjabar al-qur’an,sebagaimana firmanNYA:”Muhammad
itu bukanlah bapak dari seorang diantara kamu.tetapi dia adalah utusan ALLAH
dan penutup para nabi.dan ALLAH maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S
Al-Ahzab 40).dan firmanNYA:’(mereka kami
utus)dengan membawa keterangan-keterangan(mukzizat)dan kitab-kitab.dan kami
turunkan az-zikr(al-qur’an) kepadamu(Muhammad).agar engkau menerangkan kepada
manusia apa yg telah di turunkan kepada mereka.dan agar mereka memikirkan.” (Q.S An-Nahl 44). Adapun ‘Aisyah r.a.
menceritakan tentang diri rasulullah s.a.w dengan mengatakan:”sesungguhnya akhlaq rasulullah s.a.w adalah
al-qur’an.” .adapun lawan dari ‘itiba adalah bid’ah.dan ketahuilah
bahwasanya telah sejak lama pemalsuan ,penyamaran dan pembuatan hadits-hadits
yg mengatas namakan diri beliau .s.a.w,namun pada hakikatnya bukanlah sabda dan
perbuatan beliau s.a.w.dikarenakan fanatik golongan/kebangsaan/ataupun daerah
serta suku,atau para pencerita(dongeng)agar di dengar dan di ikuti ceritanya
mengatas namakan sabda rasulullah s.a.w,atau hal lainnya.seabagaimana yg di
katakan oleh seorang ulama
terdahulu(salaf):”dahulu sebelum timbul pemalsuan hadits kami mendengar dan
meriwayatkan hadits tidak menanyakan dari mana sanad/jalan2 periwayatan .namun
setelah timbul pemalsuan dan penyamaran hadits,maka kami tidak begitu saja percaya,sebelum di
sebutkan sanad (jalan2 periwayatan)perawi(penyampai) hadits. namun ALLAH s.w.t
tidak tinggal diam untuk memurnikan agama ini dan membersihkan
perkataan(hadits)perbuatan(sunnah)rasulNYA,dengan menghadirkan para ulama di
bidang hadits(muhaditsin) yg menyaring dan memperhatikan sabda-dan perbuatan
beliau s.a.w.dengan meneliti jalan-jalan
periwayatan para penyampainya(perawi hadits).hingga dengan demikian akan
terlihat mana hadits/sunnah yg bersumber dari beliau s.a.w,mana yg
lemah(do’if),palsu(maudhu),munkar,bahkan yg tidak ada asalnya,dengan kata lain
buatan atau perkataan orang selain
beliau s.a.w. dan sabda rasulullah s.a.w dalam hal ini adalah:”barang
siapa yg mengatakan suatu hadits dari ku,padahal ia berdusta,maka siapkanlah
tempat duduknya di neraka.”
para ulama mencatat lebih dari ribuan bahkan puluhan
ribu hadits2
dho’if,maudhu,munkar,bahakan tidak ada sumber/asalnya dari rasulullah s.a.w.di
antaranya:
1.Abu Isamah Nuh
ibnu Abi Maryam ia mengaku telah memal;sukan hadits tentang ke utamaan surat
al-qur’an
2.Abdul Karim
ibnu Abil’Auja Mengaku bahwa ia telah
memalsukan hadits tentang hukum halal dan haram sebanyak 4000 hadits.
3.golongan syiah rafidhoh mereka membuat
hadits-hadits palsu sebanyak 300.000
4.Sa’ad ibnu
tharuf
5.Muhammad ibnu
Al-Hajjaj An-Nakha’y
Maka dari itu hendaklah kaum muslimin jeli dan kritis dalam
hal ini.karena jika tidak demikian maka akan terjerumus kedalam kesalahan dalam
cara beribadah,keyakinan dan aqidah.dengan mengikuti para ulama hadits dari
kalangn manhaj salaf dalam memilah dan mengamalkan hadits2 rasulullah
s.a.w,maka akan terjaga dari kesalahan dalam pengamalan hadits serta
terpelihara dan memelihara agama ini dari segala penyimpangan.karena merekalah
yg hidup diatas pembelaan agama,khususnya dalam
hal hadits-hadits rasulullah s.a.w.yg telah tercatat dalam sejarah
begitu banyak hingga pada abad ini yakni syaikh al-‘alamah Muhammad Nasirudin
AL-Albani rahimahullah.dengan membaca serta mempelajari kitab-kitab mereka,maka
kita akan mengetahui mana di antara hadits/sunnah yg shahih yg bersumber dari
rasulullah s.a.w dan mana yg bukan dari beliau s.a.w.
Akhir kata segala pujian yg tinggi bagi ALLAH s.w.t yg tidak
ada pujian yg sangat tinggi kecuali untukNYA.DIA lah yg maha sempurna dan DIA
lah maha suci.serta tidak lupa shalawat dan salam terlimpah dan tercurah kepada
penghulu para nabi dan rasul,ikutan dan panutan bagi setiap makhluk Muhammad
bin Abdullah s.a.w.serta kepada para shahabat beliau s.a.w seluruhnya,serta keselamatan bagi para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar