YAITU ORANG-ORANG YG MEMECAH BELAH AGAMA MEREKA MENJADI
BEBERAPA GOLONGAN.SETIAP GOLONGAN MERASA
BANGGA DENGAN APA YG ADA PADA MEREKA.(Q.S Ar-RUM 32)
shahabat
Al-‘Irbadh bin sariyah r.a bahwasanya ia berkata’ pada suatu hari kami shalat
bersama Rasulullah s.a.w,setelah itu rasulullah s.a.w menghadap kepada
kami.lalu memberi nasehat kepada kami yang membuat air mata kami berlinang dan
hati kami bergetar.maka seseorang diantara kami bertanya’wahai
rasulullah!seakan ini nasehat perpisahan kepada kami.maka pesan apa yang akan
engkau berikan kepada kami?.’beliau berkata:’Aku wasiatkan kepada kalian agar
bertaqwa kepada ALLAH dan tunduk serta taat meskipun hamaba sahaya yang
hitam(memimpinmu).sesungguhnya orang-orang setelahku akan mendapat perselisihan
yang banyak.maka hendaknya kalian berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah
kulafaur rasyidin setelahku.peganglah dan genggamlah erat-erat.berhati-hatilah
kalian kepada perkara yang baru,karena setiap perkara)yang diada-adakan)adalah
bid’ah.dan setiap bid’ah adalah sesat.”(riwayat:Ibnu Majah
Ummahatul
Mu’minin Aisyah r.a ia berkata;’Rasulullah s.a.w bersabda:”barang siapa
yang mengadakan sesuatu perbuatan dalam (agama)ini yang bukan datang darinya maka
tertolak.”(riwayat:Ibnu Majah-Mutafaqun ‘Alaihi)
Ketahuilah sesungguhnya bid’ah telah terjadi sejak
rasulullah s.a.w masih hidup.dengan adanya ketidak puasan sesorang (Dzul
huairah)dengan pembagian zakat/sedekah.kemudian ia menyempal dan mengasingkan
diri.kemudian ia membuat kelompok yg dikenal dengan khawarij.bukan di sini
tempatnya untuk mengenal siapa dan apa tentang kelompok khawarij.kemudian
setelah beliau s.a.w wafat,muncul bid’ah pada zaman shahabat radhiallahu ‘anhum.dengan
adanya zikir jama’ah yg dikepalai oleh seseorang dengan pembacaan tasbih
,ataupun semisalnya.adalah Ibnu mas’ud r.a yg pertamakali diberitahukan oleh
seseorang tentang masalah ini tentang sekelompok kaum,yg mrk duduk di dalam
masjid sesudah magrib,dan seseorang dari mereka berkata;’bertahmidlah
begini,bertakbirlah begini kmudian begini ..dan begeni. kemudian beliau
berkata:”demi dzat yg tiada tuhan selain DIA,kalian telah melakukan aniyaya
dengan melakukan bid’ah.kalian merasa lebih baik dari para shahabat dalam hal
ilmu?.Amir bin Uyainah berkata;’kami beristugfar kepada ALLAH’beliau
menimpali:’kalian harus meniti jalan rasulullah s.a.w.jika kalian berbelok
kekanan dan kekiri,niscaya kalian akan tersesat jauh.”(riwayat:Ad-Darimi
dlm as-sunan&al-Jauzi)
Kemudian setelah
lewat beberapa lama,maka bermunculanlah bid’ah-bid’ah yg lainnya,hingga dalam
keyakinan ataupun aqidah,dengan mengatakan al-qur’an itu makhluk,menyimpangkan
nash-nash yg jelas ataupun merubah dan mencari ta’wil ataupun arti dari ayat-ayat
yg mutashabih(samar)dan hadits-hadits rasulullah s.a.w.
Pembagian
bid’ah.bid’ah terbagi dua:
1.Bid’ah
haqiqi:yaitu bid’ah yg berdiri sendiri tanpa penyandaran dari nash
al-qur’an,maupun hadits rasulullah s.a.w.bid’ah ini terjadi di karenakan
pemikiran yg menyimpang,dan hati yg buruk yg tidak sesuai dengan nash-nash
taupun perbuatan para shahabat r.a.
2.Bid’ah
idhofi:yaitu bid’ah yg terjadi dikarenakan menta’wil atau merubah serta
menyalah artikan nash-nash yg ada.baik
nash al-qur’an maupun nash hadits rasulullah s.a.w baik yg
shahih,dho’if.palsu dan munkar,dengan tidak melihat perbuatan dan perkataan para shahabat r.a. tentang
nash-nash itu.
Diantara
contoh2 bid’ah haqiqi,diantaranya:
-.tahlilan
kematian.bid’ah ini tidak ada satu dalilpun dari al-qur’an dan sunnah
rasulullah s.a.w .serta perbuatan shahabat r.a seorangpun.ketika anak beliau
s.a.w (ibrahim)dan istri beliau s.a.w(khadijah),serta banyak para shahabat yg
meninggal,beliau tidak mengadakan acara tahlilan 7-40-100 hari kematian,serta
membacakan al-quran di rumah yg berduka.
-.perayaan
isra dan mi’raj nabi s.a.w. ataupun nuzulul qur’an,serta mauled(hari kelahiran)
beliau s.a.w.karena beliau tidak memerintahkan demikian atupun para shahabat
r.a melakukannya sepeninggal beliau.
-membaca lafadz
niat shalat,puasa ,wudhu,haji dan umrah.karena tidak ada nash dari hadits nabi
s.a.w,tentang perkara itu.
-salaman setelah
shalat,zikir berjama’ah setelah shalat.
-membaca
al-fatihah setelah shalat ataupun dalam keadaan lainnya,kecuali dalam tersengat
binatang berbisa.
-membacakan
al-qur’an di kuburan dan membacakan kepada mayit.
- Mengumandangkan
adzan sebelum penguburan mayit.
-perayaan tahun
baru masehi ataupun tahun baru islam.perayaan ulang tahun kelahiran seseorang.
-mengadakan
selatan pendirian bangunan brupa rumah
ataupun yg lainnya.
-berisyarat/menunjuk dalam shalat di saat membaca syahadat.
-membaca
sadaqallahul azhim setelah membaca al-qur’an.
-bersujud ketika
setelah shalat atau keluar masjid.
-mengadakan
selamatan khatam al-qur’an
Diantara contoh bid’ah idhofi:
-membaca surat
yasin disetiap malam jum’at.
-meyakini
bahwasanya membaca surat al-waqiah dapat mendatangkan kekayaan.
-shalat raghaib.
-shalat hajad
-mengadakan
perayaan tanggal 17 ramadhan,atau
meyakini pada tanggal ini hari ‘id nya
anak yatim
-puasa beberapa
hari di bulan syaban
-puasa bulan
rajab
-membaca
tasbih,tahlil tahmid sebanyak 1000,10000 ataupun bilangan selebihnya.
- Membaca zikir huhu hu
-berzikir dengan
menggunakan biji-bijian tasbih.
-puasa dua hari
pada tanggal 8-9 zulhijjah.
-mengusap wajah
setelah shalat dan berdoa
Demikianlah sekelumit contoh-contoh bid’ah.adapun selebihnya
masih banyak yg belum tercatat dan teruraikan.
Akhirnya shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada uswatun
hasanah dan suri tauladan manusia seluruhnya nabi akhir zaman Muhammad
rasulullah s.a.w.serta tidak lupa kepada para shahabat beliu seluruhnya,serta
orang-orang yang mengikuti dan berada di
atas jalannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar